Selebrasi Tanpa Sampanye, Ini 4 Fakta Seputar Formula E Jakarta
- Dok: FIA Formula E
VIVA – Gelaran balap Formula E Jakarta telah berakhir. Ajang adu kecepatan yang diadakan di Jakarta International E-Prix Circuit, kawasan Ancol pada 4 Juni 2022 ini dimenangkan oleh Mitch Evans, disusul oleh Jean-Eric Vergne, lalu Edoardo Mortara.
Piala untuk juara pertama diberikan langsung oleh Presiden Indonesia Jokowi. Sementara untuk juara kedua dan ketiga diserahkan oleh penyelenggara.
Antusias masyarakat Indonesia terhadap Formula E terbilang cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang yang datang menyaksikan Formula E melalui layar raksasa yang tersedia di Festival Ancol.
Meskipun sudah usai, tentu ada sederet fakta-fakta menarik yang turut mewarnai gelaran Formula E. Apa saja itu? Dihimpun VIVA dari berbagai sumber, berikut 4 fakta seputar gelaran Formula E Jakarta.
Tak dihadiri Menteri BUMN
Persoalan tak ada satupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi sponsor Formula E sempat diperbincangkan. Padahal saat gelaran MotoGP di Mandalika pada bulan Maret silam, sederet BUMN menjadi sponsor. Ketika ditanya alasan di balik situasi tersebut, Erick Thohir selaku Menteri BUMN memilih untuk tutup mulut. Maka dari itu, Erick Thohir absen ketika acara Formula E Jakarta berlangsung.
Ditonton oleh 60 ribu orang
Menurut laporan yang diterima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, total pengunjung yang menyaksikan Formula E Jakarta sekitar 60 ribu orang. Di mana 20 ribu berada di sirkuit dan 40 ribu menonton di sekitar Ancol menggunakan layar besar yang disediakan. Ia pun turut mengapresiasi sejumlah pihak yang berkolaborasi membuat gelaran ini berjalan lancar dan sukses.
Dianggap acara untuk masa depan
Formula E merupakan ajang balap dengan tenaga listrik sehingga Jokowi berharap acara ini menjadi pengenalan masyarakat terhadap mobil listrik. Menurutnya di masa depan nanti, akan ada pergeseran dari mobil sekarang yang menggunakan bensin ke mobil listrik. Pendapat Anies Baswedan pun serupa. Ia berharap dengan adanya gelaran Formula E Jakarta, publik dapat mengantisipasi perubahan dengan menggunakan kendaraan berbasis listrik yang ramah lingkungan.
Selebrasi tanpa sampanye
Merayakan kemenangan pada umumnya identik dengan menyemprotkan sampanye. Namun hal tersebut tak terjadi di ajang balap Formula E Jakarta. Tak adanya sampanye sebagai selebrasi kemenangan merupakan bentuk dari penyesuaian budaya lokal negara penyelenggara Formula E. tak cuma itu, logo bir dan mengonsumsi minuman beralkohol juga dilarang di Formula E Jakarta.