Dilarang Membalap 4 Tahun, Andrea Iannone: Hatiku Tercabik-cabik
- Crash.net
VIVA – Andrea Iannone tak bisa menutupi kesedihannya setelah mengetahui vonis berat yang ditetapkan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Pembalap asal Italia itu dilarang mengaspal semalam empat tahun.
Sanksi berat diterima oleh Iannone usai CAS menjatuhi hukuman membalap selama empat tahun lantaran gagal tes doping akhir tahun lalu. Hukuman ini lebih berat dari yang ditetapkan Komisi Disiplin FIM pada April lalu.
Kala itu, FIM mengganjarnya hukuman selama 18 bulan setelah diketahui bahwa urine-nya mengandung zat steroid anabolik. Iannone merasa tak sengaja mengonsumsinya karena terkandung dalam daging. Kemudian, dia mengajukan banding ke CAS.
Ternyata, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) juga mengambil langkah yang sama. Mereka berupaya agar hukuman Iannone ditingkatkan menjadi empat tahun dengan alasan bahwa dia gagal menerapkan standar yang ditetapkan.
Sialnya, CAS malah memenangkan tuntutan WADA. Imbasnya, Iannone harus mengubur mimpinya untuk kembali lebih cepat ke lintasan balap.
Masalahnya, usia pembalap asal Italia itu kini sudah mencapai 31 tahun. Dengan hukuman selama empat tahun atau baru berakhir pada 2023, bisa jadi karier membalapnya berakhir lebih cepat.
Menyikapi nasibnya itu, Iannone pun mencurahkan isi hatinya lewat unggahan di Instagram. Dia menyebut keadilan sudah direnggut darinya.
"Hari ini saya menerima ketidakadilan terburuk yang pernah saya bayangkan. Mereka mengambil hatiku dari cinta terbesarku. Tak masuk akal tuduhan ini disertai fakta yang tak benar," kata Iannone dalam Instagram-nya dikutip Crash.
"Untuk semua ini, pasti akan ada tempat dan waktu yang tepat karena saya tidak menyerah. Saya tahu saya sedang menghadapi kekuatan besar, tapi saya berharap. Saya mengharapkan kejujuran intelektual dan penegasan keadilan. Saat ini saya sangat menderita pada tingkat terparah yang dapat saya bayangkan," lanjut dia.
Iannone mulai membalap di MotoGP pada 2005 silam mulai dari kelas 125cc. Dia naik ke kelas tertinggi pada 2013 bersama tim Pramac Ducati. Prestasi terbaiknya finis di posisi kelima klasemen pada 2015 lalu.