Akhir Mengenaskan Petarung MMA Tewas Tertembak di Indonesia

Petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penangkapan Warga Negara Prancis, Amokrane Sabet di Jalan Pantai Berawa, Canggu, Badung, Bali, Senin (2/5/2016).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA Sport –  Pada tahun 2016 lalu, nama Amokrane Kiane Sabet ramai diperbincangkan. Dia adalah eks atlet MMA yang meregang nyawa di Bali, Indonesia karena ditembak mati oleh kepolisian setempat. Apa penyebabnya?

Amokrane Sabet, tercatat sebagai atlet MMA dari klub London Cage. Petualangannya di dunia tarung bebas ini terbilang minim, memulai karier profesionalnya sejak tahun 1999, Amokrane sempat merasakan panasnya oktagon internasional. 

Total, Amokrane empat kali naik ring pada rentan waktu 1999 hingga 2011. Pertarungan pertamanya digelar pada tahun 1999, saat itu dia menghadapi Mike Tomlinson di event MB dengan tajuk 'The Biginning'.

Amokrane memenangkan pertarungan tersebut.  Setelah itu 10 tahun berlalu, Amokrane tak pernah menginjakkan kakinya lagi di dunia pertarungan MMA. Tidak jelas apa alasannya, baru di tahun 2009 dia mendapat tantangan melawan Ben Smith untuk memperebutkan gelar heavyweight. Pria asal Prancis itu merasakan kekalahan pertamanya. Ben Smith keluar sebagai pemenang. 

Setahun berselang, Ben Smith jadi lawannya lagi. Sayang, lagi-lagi dia kalah. Pertarungan terakhirnya yaitu di tahun 2011 di ajang UCMMA 20 menghadapi Tomasz Czerwinski asal Polandia, dan kembali menelan kekalahan. Kekalahan 3 kali beruntun nampaknya membuat Amokrane frustrasi. Dia menghilang dari dunia MMA dan lima tahun berselang dia membuat geger dunia.  Amokrane ditembak mati di Bali oleh kepolisian setempat, disebabkan oleh kelakuannya sendiri. 

Sebelumnya aparat ingin menangkan Amokrane karena sudah meresahkan warga setempat. Dia membuat onar, termasuk berkendala ugal-ugalan hingga makan di restoran tanpa bayar. 
Saat ingin melakukan penangkapan, Amokrane melawan bahkan menusuk sebilah pisau ke tubuh polisi yang menyebabkan kematian.  Polisi merespons, dengan terpaksa polisi memberondongnya dengan beberapa tembakan hingga hilang nyawa.