Skandal Olahraga, Terkuak Raja UFC Anderson Silva Lemas di Ranjang

Legenda UFC, Anderson Silva
Sumber :
  • MMA Fighting

VIVA – Anderson Silva namanya harum sebagai salah satu legenda di Ultimate Fighting Championship (UFC), bahkan MMA secara keseluruhan.

Sejatinya tak ada yang menyangka bahwa Silva akan menjadi raja UFC kelas menengah. Pada debutnya 2006 silam melawan Chris Leben, Silva tak diunggulkan, bahkan dianggap sebelah mata.

Bukan tanpa alasan, Leben memiliki catatan luar biasa sebelum duel tersebut. Enam kemenangan beruntun dicatatkan Leben. Tapi, pada akhirnya Leben hanya jadi santapan bagi Silva. 

Serangan lutut kilatnya berhasil membuat publik terkejut dan Leben terkapar dengan mudah di atas oktagon UFC, hanya dalam 49 detik saja.

Silva mulai membangun reputasinya sejak kemenangan mengerikan itu. Pada pertarungan kedua di UFC, Silva meraih sabuk juara kelas menengah dengan mengalahkan Rich Franklin.

Dari situlah ia tak terbendung lagi. Silva menjadi juara kelas menengah dan 10 kali sukses dalam laga mempertahankan gelar.

Sampai saat ini, petarung asal Brasil itu masih memegang rekor sebagai petarung yang paling lama berstatus juara, yaitu 2.457 hari.

Silva mencatat rentetan kemenangan paling banyak di UFC, yaitu 16 kali antara 28 Juni 2006 hingga 13 Oktober 2012.

The Spider juga paling banyak menjalani pertarungan perebutan sabuk juara di kelas menengah UFC (13 kali) dan paling banyak juga memenanginya (11).

Terlepas dari keganasannya di oktagon, Silva ternyata seorang pria yang lemas di ranjang. Hal tersebut secara mengejutkan dibongkar sendiri oleh Silva.

Silva menghebohkan dunia dengan salah satu skandal terbesar yang pernah terjadi di UFC.Pada 2015 lalu, Silva dua kali gagal tes doping di UFC 183 yang berlangsung 31 Januari.

Tes pertama yang digelar pada 9 Januari, sebelum pertarungan UFC 183, Silva dinyatakan positif doping jenis drostanolone metabolites dan androstane.

Tes kedua dilakukan selesai pertarungan, hasilnya Silva positif drostanolone serta obat anti-kecemasan oxazepam dan temazepam.

Kasus itu langsung diajukan ke Komisi Atletik negara Bagian Nevada (NAC) dan kemenangan angka Silva atas Diaz dianulir.

Banyak penggemar yang kaget dengan hasil tes itu dan tetap memberikan dukungan. Nah, pada momen inilah, Silva melontarkan ucapan yang seakan tidak membantah positif doping.

Bahkan, pernyataan Silva menggemparkan MMA. Silva malah membongkar aibnya sendiri. Melalui pengacaranya, Michael Alonso, dia mengatakan, hasil tes itu terkontaminasi karena dia sebelumnya menggunakan obat penguat seks Thailand yang misterius.

"Memberikan atau menggunakan suplemen untuk tujuan meningkatkan kinerja seksual bahwa suplemen tersebut terkontaminasi dengan Agen Anabolik Eksogen: metabolit Drostanolone," kata Alonso, dikutip MMAfighting.

Pembelaan Silva justru semakin membuatnya tersudut. Bahkan,  Komisaris Komisi Atletik negara Bagian Nevada, Anthony Marnell menjulukinya sebagai penipu.

Tim pembela Silva meminta agar NAC tidak mengambil tindakan disipliner, termasuk denda atau skorsing apa pun. 

Tim Silva juga meminta NAC untuk tidak membalikkan hasil laga menjadi no contest. Sebabnya, Silva mengalahkan Diaz melalui keputusan bulat.

Silva ternyata punya catatan minus dalam urusan test doping. Hal serupa pernah terjadi lagi pada 2017 ketika ia akan menghadapi Kelvin Gastelum. 

Dalam tes itu ditemukan jejak Methyltestosterone, bentuk sintesis testosteron, dalam tubuh Silva. Penemuan tersebut membuat Silva batal bertarung

Silva baru saja melakoni pertarungan terakhirnya di UFC Fight Night, Minggu 1 November 2020 menghadapi Uriah Hall.

Dalam pertarungan yang berlangsung di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, Silva kalah TKO di ronde keempat.

Mau tahu skandal yang menyeret para atlet dunia lainnya? Skandal Olahraga akan hadir setiap harinya. Simak terus di VIVA.co.id.