Duel Penuh Darah di Comeback One Pride, Ketum Kobi: Saya Puas, Anda?
- One Pride
VIVA – One Pride Mixed Martial Arts akhirnya kembali bergulir setelah vakum tujuh bulan karena pandemi virus Corona COVID-19.
Empat pertarungan digelar pada Sabtu 26 September 2020, sebagai penanda gelaran MMA terbesar di Indonesia itu comeback. Dua di antaranya laga perebutan sabuk dan dua laga lagi perbaikan peringkat.
Lamhot Tambunan menantang Aep Saepudin pada laga perebutan gelar kelas Featherweight. Pertarungan berlangsung panas, namun Aep berhasil mempertahankan gelarnya.
Wasit memberhentikan pertandingan karena pukulan Aep melukai dahi Lamhot. Luka di pelipis Lamhot membuat pertandingan tidak dapat dilajutkan.
Laga perebutan sabuk juara selanjutnya adalah perebutan gelar kelas straw Sang pemilik sabuk Gunawan “Wong Fei Hung” ditantang Billy Pasulatan.
Billy berhasil merebut sabuk juara kelas straw weight One Pride MMA hanya dalam satu ronde. Billy sekaligus menghentikan catatan mengerikan Gunawan yang berhasil meraih rekor satu kali kalah dan 10 kali tak terkalahkan.
Kemudian ada laga perbaikan peringkat kelas Flyweight antara Winardi kontra Aditya Ginting. Pertarungan berjalan sengit selama tiga ronde. Hingga pada akhirnya, laga dimenangi Winardi dengan peraihan poin.
Terakhir pada laga pembuka Agung Maulana berhasil mengalahkan Zainal Abidin dengan teknik ground and pound pada ronde kedua.
Ketua Umum KOBI, Ardiansyah Bakrie yang hadir sepanjang laga mengaku takjub dan puas dengan seluruh pertarungan di Fight Night 37 itu. Dia berharap dengan kembalinya One Pride, dahaga pecinta MMA bisa terhapuskan.
"Saya berterima kasih kepada seluruh teman-teman yang sudah membantu agar terciptanya Fight Night kali ini. Bukan mainx semuanya bagus. Dan mudah-mudahan pecinta MMA di Indonesia dahaganya terobati dengan adanya event ini. Saya puas, Anda?' kata Ardiansyah.
Pria yang akrab disapa Ardi juga tak dapat menahan kebahagiaanya setelah One Pride bisa kembali bergulir di masa pandemi ini. Menurutnya, dengan mengedepankan kesehatan, roda ekonimi di industri MMA kembali hidup dengan adanya gelaran One Pride.
"Ketika kita ada di dalam masalah tidak dibolehkan untuk membuat sesuatu, marilah kita untuk mencari jalan keluar tersebut. Dan kami telah membuktikan mencari jalan keluarnya. Bahwa, walaupun masa pandemi ini kita bisa berjalan antara kesehatan dan menggerakkan ekonomi di industri MMA ini," ucapnya.
"Mudah-mudahan ini dapat dicontoh juga oleh industri-industri lainnya sehingga kita tidak hanya menyerah, kita bisa berjalan, kita bisa terus maju," sambungnya.
Terkait hasil dari empat pertarungan, Ardi menegaskan bahwa disitulah kehebatan One Pride. Pasalnya, catatan statistik yang apik belum tentu menjadi sebuah tolak ukur. Buktinya, Billy bisa menghancurkan dan merebut gelar Gunawan.
"Sebelum laga Aep kontra Lamhot, saya berpikir bahwa Tuhan telah menggariskan bahwa semuga gelar selalu berpindah setiap titlefight. Tapi, Aep bisa mempertahankan. Itu di luar dugaan saya, inilah namannya MMA karena banyaknya kejutan," ucapnya.
"Dari pertandingan, mana pertandingan yang bagus? Saya rasa Winardi melawan Aditya Ginting karena jual beli pukulan dan mental tidak pantang menyerah," jelasnya.