Mewah, Berapa Biaya Perawatan Venue Akuatik?

Jelang Test Event Aquatic Asian Games 2018
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Megahnya penampakan "The New Aquatic Stadium" di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) kini menjadi buah bibir publik Tanah Air. Spesifikasi berstandar internasional serta teknologi mutakhir yang menyertai kemegahan tersebut, disebut-sebut jadi primadona dari proyek renovasi infrastruktur olahraga jelang perhelatan Asian Games 2018.

Tak pelak, pujian pun berdatangan mengapresiasi perubahan signifikan wajah arena stadion akuatik GBK yang semakin "cantik". Namun, memukaunya sarana dan fasilitas penunjang yang ada, justru membuat biaya perawatan arena yang bulan lalu diresmikan Presiden Joko Widodo tidaklah sedikit.

Hal ini pula yang diungkapkan oleh Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno, Gatot Tetuko.

"Kesulitan ini tak hanya di Indonesia. Merawat ini di seluruh dunia juga seperti itu. Karena makin mahal, sedangkan tarif ke pengunjung tak bisa mahal. Kalau mahal pada lari semua," ungkap Gatot Tetuko pada Senin 4 Desember 2017.

"Sarana olahraga itu memang mahal merawatnya. Karena standar ya sekarang harus internasional. Setiap meter air itu ada biayanya untuk penjernihan," tambahnya.

Dengan asumsi biaya perawatan mencapai Rp10 miliar per tahunnya, komdisi ini memaksa pihak pengelola ke depannya harus memutar otak untuk bisa tetap merawat ikon kebanggaan olahraga akuatik Indonesia tersebut.

"Rp10 miliar itu ya hanya perawatan. Dan itu termasuk mesin yang bisa untuk penambahan air, kebersihan dan menjaga presentase kaporit yang ada, semua dijaga secara otomatis dan computerised. Mesin ini salah satu yang terbaik di dunia dari Spanyol. One of the best," tegas Gatot