Atlet Mancanegara Ikuti Kompetisi Diving di Aceh
- VIVA/Dani Randi
VIVA – Kompetisi selam bebas tanpa alat bantu pernafasan (freediving) di Balohan, Sabang, Aceh, diikuti sebanyak 34 peserta dari 20 negara. Freediving Competition ini sudah digelar sejak 26 November dan berakhir pada 1 Desember 2017.
Peserta freediving menyelam di tempat yang telah ditentukan panitia, sekitar satu kilometer dari tepi pantai Balohan. Saat menyelam bebas, para peserta didampingi oleh ahli yang ditunjuk panitia.
Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Ramadhani mengatakan, event tersebut digelar untuk mengenalkan kembali ke wisatawan, bahwa Aceh punya lokasi diving terbaik. Bahkan, kata dia, tidak kalah dengan lokasi diving yang ada di seluruh dunia.
“Lewat Sail Sabang, peserta freediving dari mancanegara bisa menjajal pesona alam bawah laut yang ada di Sabang,” kata Ramdhani, Rabu, 29 November 2017.
Rahmadhani menyebutkan, 34 peserta Freediving Competition di Balohan tersebut, berasal dari Indonesia, Amerika, Australia, Singapura, Malaysia, Russia, Colombia, Belanda, Swedia, Francis, Korea Selatan, Jepang, Afrika Selatan, Selandia Baru, Inggris, Ukraina, Belgia, Cina, dan Italia.
Salah satu peserta freediving asal Malaysia, Radziah Radzi mengaku sangat senang mengikuti kompetisi selam bebas di Pulau Weh, Sabang. Freediving Competition di Sail Sabang ini, merupakan kompetisi pertama selam bebas di laut yang diikuti Radziah.
Pada kompetisi ini, ia menyelam hingga kedalaman 26 meter tanpa alat bantu pernafasan. "Alhamdulillah lancar tadi. Saya dapat kartu putih," kata Radziah.
Menurutnya, Sabang merupakan pulau yang indah, karena minim sampah dan masyarakatnya ramah. Kemudian, ia juga mudah mengakses masjid dan makanan halal.
Hal senada juga dikatakan oleh Darja Tjioe, peserta freediving dari Belanda. Menurutnya, Sabang tidak kalah indah dari Bali. Sudah setahun ini, Darja menetap di Bali dan menjadi instruktur di sana.