Indonesia-Malaysia Siap Tempur di IGT-PGM Championship 2017

Konferensi pers IGF-PGM Championship 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah

VIVA.co.id – Indonesia dan Malaysia dipastikan bakal kembali terlibat persaingan panas. Kali ini, kedua negara bertetangga akan bersaing dalam turnamen golf bertajuk IGT-PGM Championship 2017. Ajang ini akan digelar di Riverside Golf Club, Cimanggis, Bogor, 5-7 September 2017.

Gelaran ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Ajang ini merupakan buah dari hasil kerja sama Indonesia Golf Tour dan Profesional Golf of Malaysia. Pada gelaran pertama yang digelar di Negeri Sembilan, Malaysia berhasil keluar sebagai juara.

Oleh sebab itu, di ajang IGT-PGM Championship 2017 Indonesia menargetkan bisa merebut trofi genggaman Malaysia. Nantinya, Indonesia dan Malaysia akan mengirim masing-masing 12 pegolf yang jadi andalan di ajang ini.

Tim Indonesia nantinya akan mengandalkan, George Gandranata (peringkat 1 nasional) di ajang ini. Sementara itu Tim Indonesia juga akan dipimpin oleh peraih medali emas SEA Games 2011, Jubilant Arda Harmidy, yang berperan sebagai Chairman IGT-PGM Championship 2017.

Dalam sesi temu awak media, Ketua IGT, Jimmy Masri, kembali mengungkap ide awal digelarnya IGT-PGM Championship. Jimmy menceritakan tentang pertemuan dan rencananya dengan Ketua PGM, Tun Ahmad Sarji, untuk membuat ajang mempertemukan Indonesia dan Malaysia.

"Gagasannya adalah mempertemukan para pegolf kita dan Malaysia, yang sama-sama sedang mengembangkan dunia golf. Saya dan Tun Sarji pernah bertemu dan awalnya kita cuma bercanda untuk membuat ide ini. Tapi ternyata, Tun (Sarji) langsung menjabat tangan saya dan sepakat untuk berkomitmen," kata Jimmy kepada wartawan, Selasa 22 Agustus 2017.

Sementara itu, Tun Sarji juga melontarkan hal senada dengan Jimmy. Bercana, pria asal Malaysia ini mengatakan jika ia dan Jimmy adalah penggila golf. Maka, ajang ini harus diwujudkan antara sesama penggila golf.

Tun juga menegaskan ingin menjaga silaturahmi antar pegolf kedua negara, dan berharap bisa jadi acuan perkembangan golf di Asia.

"Saya dan Pak Jimmy (Masri) adalah penggila golf. Jadi, ketika dua penggila golf membuat pertandingan harus maksimal. Saya ingin melanjutkan silaturahmi antara pegolf Indonesia dan Malaysia, dan Insya Allah bisa jadi contoh di Asia," kata Tun.

"Saya tahu Indonesia kalah di ajang pertama kemarin, dan ingin jadi juara di negeri sendiri. Jadi, saya juga belajar semangat nasionalisme Indonesia, dan siap menurunkan para pegolf kami," ujarnya.