Renang Estafet Naik Podium, Polo Air Tumbang di ISG 2017

Skuat renang Indonesia
Sumber :
  • PB PRSI

VIVA.co.id – Satu medali perak berhasil dipersembahkan tim renang beregu putra Indonesia nomor estafet 4x100 meter gaya bebas dalam ajang multievent Islamic Solidarity Games (ISG), Sabtu 13 Mei 2017 di Baku, Azerbaijan. Skuat Merah Putih mampu finis di urutan 3 dengan catatan waktu 3 menit 27,34 detik.

Tim estafet Indonesia yang terdiri atas Raymond Sumitra, Fadlan Prawira, Ricky Anggawidjaja dan Triady Fauzi Sidiq tampil cukup optimal. Raihan itu pun jadi modal berharga tim estafet menatap persaingan di SEA Games 2017 Kuala Lumpur pada Agustus mendatang.

Sementara itu, perenang Ricky Anggawidjaja juga menyumbang medali perunggu untuk nomor 200 meter gaya punggung putra dengan waktu 2 menit 03,77 detik. Medali emas direbut Baser Ege dari Turki dengan 2 menit 01,72 detik dan perak untuk Ardjoune asal Aljazair dengan 2 menit 03,63 detik.

Medali perunggu lainnya juga mampu disumbangkan Indra Gunawan yang turun di nomor 50 meter gaya dada putra yang mencatat waktu 28,32 detik. Medali emas diraih perenang Turki, Demir Atasoy, dengan waktu 27,63 detik dan perak bagi perenang Turki lainnya, Emre Sakci Huseyin, dengan catatan 27,73 detik.

Dengan demikian, di hari pertama, para perenang Indonesia berhasil memecahkan dua rekor nasional serta menyumbang empat medali perak dan empat  perunggu.

Sumbangan medali dari renang, menambah perbendaharaan medali untuk kontingen Indonesia di ajang ISG dengan total mengumpulkan 2 emas, 6 perak dan 5 perunggu dan kini menempati posisi 3 besar.

Gelaran ISG 2017 ini dijadikan sebagai ajang uji coba para perenang pelatnas jelang tampil di SEA Games 2017 Malaysia, Agustus mendatang.

Sementara itu, dari cabang polo air, tim nasional putra Indonesia harus kalah dari Turki dengan skor 4-21. Turki menurunkan kekuatan penuh termasuk para pemainnya yang tampil di Liga Eropa dengan tinggi rata-rata 190-200 cm dengan berat badan mencapai 100 kilogram ke atas.

"Banyak hal positif yang bisa jadi pelajaran melawan tim yang levelnya di atas Indonesia. Paling tidak ini bisa mengasah mental dan fighting spirit melawan tim-tim kelas dunia. Tentu ada beberapa kekurangan yang harus segera diperbaiki sebelum tampil di SEA Games," papar Waketum PB PRSI, Harlin Rahardjo. Selanjutnya tim polo air Indonesia akan melawan tuan rumah Azerbaijan, Arab Saudi dan Iran. (one)