Balap Sepeda Indonesia Mulai Aktif di Kancah Internasional

M Fadli saat menjalani debut dalam Kejuaraan Balap Sepeda Asia 2017 di Bahrain.
Sumber :
  • Dok. PB ISSI

VIVA.co.id – Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) mulai terlibat aktif di kancah internasional. Tidak cuma sekadar di kejuaraan, namun juga ditingkat kepengurusan organisasi.

Pada Kongres Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) yang berlangsung di Bahrain, Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari terpilih sebagai anggota Komite Manajemen ACC. Dia juga masuk sebagai kandidat Komite Manajemen Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI).

Menurut Oktohari, keterpilihan dirinya membuat Indonesia memiliki posisi tawar yang lebih baik. Sebab, selama ini PB ISSI sebagai anggota belum banyak terlibat dalam kepengurusan ACC, sehingga suara Indonesia belum terlalu didengar.

Nantinya, Oktohari akan mengisi posisi Ketua Bidang Media. Dia ingin memperbaiki semua saluran informasi ACC kepada anggotanya dan juga publik.

Prioritas utamanya adalah dengan memperbaiki situs resmi ACC yang selama ini tidak dikelola dengan baik. Selain itu, dia juga akan mulai melakukan promosi balap sepeda Asia melalui semua jalur media sosial yang ada.

“Semua ini dilakukan bukan semata untuk mengejar jabatan. Jika Indonesia terwakili di ACC dan UCI, kita akan memiliki kesempatan yang Iebih besar untuk meningkatkan kemampuan atlet-atlet kita dan ujungnya akan berdampak positif pada peningkatan prestasi,” kata Oktohari, dikutip dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id.

Pada kesempatan kongres ACC tersebut, Oktohari memiliki kesempatan bertemu dengan perwakilan tim dan penyelenggara Giro d’ltalia, Tour of Dubai, dan Tour of Abu Dhabi, yang merupakan bagian dari kalender UCI World Tour. Dan dia mengupayakan agar Indonesia masuk menjadi bagian.

“Kami sudah melakukan pembicaraan tentang kemungkinan untuk menyelenggarakan event UCI World Tour di Indonesia, yang akan diikuti oleh atlet elit seperti Peter Sagan dan juga tim UCI Word Tour, seperti Astana dan Sky," ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang Indonesia tersebut.

Bawa Pulang Satu Perunggu

Pada Kejuaraan Balap Sepeda Asia 2017 yang juga berlangsung di Bahrain, PB ISSI mengirimkan enam atlet. Salah satunya adalah mantan pembalap motor, M Fadli. Dia turun dalam nomor individual time trial paracycling divisi C.

Dari enam atlet yang ikut dalam ajang tersebut, kontingen Indonesia berhasil membawa pulang satu medali perunggu. Raihan tersebut disumbangkan ole Liontin Evangelina Setiawan yang turun di nomor individual time trial junior putri.

Sebenarnya, peluang mendapatkan medali juga dialami oleh Magfirotika Marenda. Namun sayang, ketika turun di nomor individual road race U523 putri, dia hanya mampu berada di posisi keempat.

“Hasil yang tidak terlalu buruk untuk Indonesia mengingat masa persiapan yang cukup pendek. Magtirotika bahkan punya peluang untuk naik podium karena dia berada dirombongan depan," ujar Oktohari.

"Hanya saja, ada kesalahan strategi, sehingga dia terjebak di antara pembalap lain dan terhalang saat mau melakukan final sprint," tambahnya.

Oktohari menyebutkan mepetnya persiapan juga disebabkan oleh tersendatnya informasi yang didapat dari ACC. Dan dengan terpilih sebagai anggota komite manajemen ACC, dia berharap semua informasi bisa diterima negara anggota lainnya lebih terbuka. (ase)