Polo Air DKI Kalahkan Jabar di Final PON 2016

Ilustrasi pertandingan Polo Air
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles

VIVA.co.id – Tim polo air putra DKI Jakarta sukses mengalahkan Jawa Barat di final Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 yang dilangsungkan di Kompleks Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung pada Selasa 20 September 2016. Pertandingan ini berakhir dengan skor 14-9.

Dengan kemenangan ini, tim polo air putra DKI sukses mempertahankan kedigdayaannya. Karena, di PON XVIII/2012 Riau mereka berhasil menjadi juara. Kapten tim DKI, Rezza Auditya Putra mengaku senang dengan hasil ini, sebab mereka harus bermain di bawah tekanan penonton tuan rumah.

"Target dari awal memang mempertahankan emas. Kami juga sudah sering bersama dalam setiap kesempatan, sehingga sudah siap mengantisipasi segala bentuk tekanan," kata Rezza saat ditemui wartawan seusai pertandingan.

Pertandingan final kali ini digelar sehari setelah terjadinya kericuhan antara suporter tuan rumah dengan atlet DKI saat menyaksikan semifinal Jabar dengan Sumatera Selatan. Tak ingin mengulang kisah serupa, pertandingan final pun dijaga ketat aparat kepolisian gabungan, termasuk Polisi Militer.

Bupati Bandung, Abu Bakar saat ditemui di lokasi pertandingan mengaku sengaja meminta pihak panitia pelaksana untuk meningkatkan keamanan. Bahkan, dia mendesak keamanan disiagakan di tepi kolam. Meski, saat itu dia mengakui sempat ditolak panitia.

“Makanya saya tadi usulkan supaya ada keamanan untuk air. Kalau ribut seperti kemarin bagaimana? Di air siapa yang mengamankan, cadangan? Lah sama saja. Makanya saya usulkan untuk pengamanan yang pakai baju pelampung harus ada,” ujarnya.

Ketua KONI DKI, Raja Sapta Ervian mengaku bangga dengan pencapaian para atletnya. Terlebih lagi, mereka bermain seolah tanpa merasakan tekanan berat yang dilancarkan oleh tuan rumah. "Kami bangga dengan hasil ini karena ini membuktikan atlet DKI Jakarta itu bukan atlet yang mudah diintimidasi."

Pernyataan pria yang akrab disapa Eyi tersebut diamini oleh Rezza. Dia menegaskan rekan-rekannya sama sekali tidak merasa trauma dengan kejadian kemarin. "Anak-anak sih tidak trauma karena sudah siap bertanding."