Calon Ketum PRSI Tak Perlu Lewati Proses Verifikasi

Olahraga renang.
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Musyawarah Nasional (Munas) PB PRSI akan digelar pada 30 September sampai 1 September 2016 mendatang. Salah satu agenda penting dalam penyelenggaraan nanti adalah pemilihan Ketua Umum periode 2016-2020.

Jelang digelarnya Munas, Ketua Umum PB PRSI, Sandiaga Uno membentuk Tim 5 yang terdiri dari Organising Committee (OC) dan Steering Committee (SC). Pada posisi Ketua OC, ditunjuk Jonathan Tahir dan Sekretaris, Ade Sjam Tjahtjadi. Sedangkan Ketua SC merangkap Ketua Komite Penjaringan Calon Ketua Umum ditunjuk Sarman Simanjorang.

Komite Penjaringan rencananya membuka pendaftaran mulai 19 hingga 27 September 2016. Hal tersebut dijelaskan oleh Sarman sembari membeberkan sejumlah syarat untuk para calon.

Adapun hal yang harus dipenuhi adalah, berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), mendapat dukungan minimal dari tiga Pengprov, punya pengalaman dalam kepengurusan organisasi olahraga dan tidak terkait dalam proses hukum.

Namun, secara keseluruhan proses penjaringan calon tidak ada proses verifikasi. "Kami memang tidak menjadwalkan proses verifikasi. Tapi, dalam proses pendaftaran nanti kami akan memberikan formulir beserta syarat yang wajib dilengkapi oleh setiap calon. Dari situ saya rasa setiap calon akan secara otomatis terverifikasi," kata Sarman kepada wartawan, Jumat sore, 16 September 2016.

Soal sosok tepat memimpin PB PRSI, mantan atlet renang nasional, Zoraya Perucha, punya penilaian tersendiri. Menurutnya, menjadi Ketum bukanlah pekerjaan ringan. Sebab, ada lima olahraga akuatik yang berada di bawah naungan PB PRSI. Kelima olahraga tersebut adalah, renang, renang indah, loncat indah, polo air, dan renang perairan terbuka.

"Jelas harus mencintai olahraga air. Jadi, siapa pun sosoknya harus tahu dengan lima aspek olahraga akuatik," ujar Zoraya.

"Intinya, sebagai pengurus PRSI ini tidak ada bantuan dari pemerintah. Jadi, Ketum juga harus memiliki sumber dana untuk memajukan organisasi. Sebab, jelas kita butuh dana besar untuk menghidupi olahraga ini," katanya lagi.

(ren)