Olimpiade, Ajang Cari Jodoh Atlet Sampai 'Cinta Satu Malam'
- U-Report
VIVA.co.id – Bicara soal Olimpiade, seperti Olimpiade Rio 2016 yang sekarang sedang berlangsung, tak selalu tentang berapa perolehan medali sebuah negara peserta. Sisi lain dari perhelatan Olimpiade juga menarik untuk disimak.
Salah satunya dari pernyataan yang disampaikan juru bicara aplikasi Tinder, Rosette Pambakian, dikutip AS.
Tinder adalah sebuah aplikasi mobile yang bertujuan untuk mencarikan Anda pasangan kencan. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis. Setiap pemilik akun bisa mencari pasangan yang disukainya dan menunjukkan ketertarikan dengan cara memberikan tanda "match" atau cocok.
Tingkat untuk bertatap muka antarpengguna tinder sangat tinggi. Sebab, pengguna yang terdeteksi di aplikasi dipilih berdasarkan lokasi yang terdekat.
Pambakian mengatakan tingkat "match" di perkampungan meningkat drastis, sekitar 129 persen. Hal ini sangat dimengerti. Sebab, dari seluruh atlet, tentu banyak yang single alias belum memiliki pasangan, dan banyak atlet muda yang ingin menambah teman dari berbagai negara, terutama lawan jenis.
Hal seperti ini tak hanya baru terjadi di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Perkampungan atlet tak ubahnya menjadi tempat para atlet mencari jodoh.
Jamie Anderson, di Olimpiade musim dingin, Sochi 2014, lalu mengatakan, "Tinder di perkampungan atlet memiliki level yang sangat tinggi. Banyak sekali atlet di dalamnya. Buat saya ini lucu, ada banyak atlet berparas cantik."
Bila para atlet menjadikan Olimpiade sebagai ajang cari pasangan, beda halnya dengan para pendukung yang datang dari berbagai negara. Orang-orang dari berbagai negara bisa saling berkenalan, bahkan melakukan hubungan badan di tempat terbuka.
"Saya telah melihat orang berhubungan seks di tempat terbuka. Di rumput, di antara bangunan, bahkan di tempat kotor," kata kiper Tim Nasional Sepakbola Wanita Amerika Serikat, Hope Solo, saat menggambarkan suasana di Olimpiade London 2012.
"Banyak gadis bercelana minim dan hanya memakai bra, pria hanya memakai pakaian dalam," ujar Breaux Greer, atlet lempar lembing Amerika Serikat, dalam sebuah wawancara di Olimpiade Beijing 2008.
Lalu, apakah dari perkenalan lewat Tinder, ada atlet yang juga melakukan hubungan seks dengan sesama atlet? Seorang pakar kencan online, Julie Spira berkata, "Olimpiade adalah waktu yang sangat bermuatan kegiatan seksual. Para atlet muda, single, berkumpul bersama selama dua pekan, dibebaskan dari jadwal latihan yang berat. Rata-rata mereka menggunakan Tinder di keseharian mereka. Di Olimpiade Rio, aktivitas mereka meningkat," kata Julie. (one)