Mia Audina Tuntut Jaminan Hari Tua ke Menpora
Rabu, 3 Agustus 2016 - 10:28 WIB
Sumber :
- Istimewa
VIVA.co.id - Menpora Imam Nahrawi didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S. Dewa Broto pada Selasa sore, 2 Agustus 2016 menerima mantan pebulutangkis Mia Audina di ruang kerjanya lantai 10 Kantor Menpora Senayan, Jakarta. Mia adalah salah satu Olimpian bereprestasi. Ia sukses meraih medali perak pada Olimpiade Atlanta 1996 saat membela Indonesia dan meraih medali yang sama di Olimpiade Athena 2004 ketika sudah berpindah membela Belanda.
Kedatangan Mia untuk menanyakan tentang penghargaan yang diberikan pemerintah kepada mantan atlet peraih medali olimpiade. Mia saat ini adalah Warga Negara Asing (WNA) karena tinggal di Belanda sejak 1999, PBSI pun menurut Mia tidak memberikan info atas tunjangan yang diberikan pemerintah.
"Saat ini saya memang WNA Pak Menteri tetapi saya menanyakan penghargaan dan tunjangan untuk olimpian waktu saya WNI saat meraih medali," tanya Mia. "Saya mohon kebijakan Pak Menteri agar saya mendapat penghargaan dan tunjangan itu," tambahnya.
Mia bermain bulutangkis mulai umur 5 tahun, Mia pindah ke Belanda untuk melanjutkan karir bulutangkisnya, menurutnya Belanda tidak memberikan tunjangan hari tua kepada atletnya melainkan hanya bonus saja.
Mendengar hal ini Menpora akan berkoordinasi dengan jajarannya guna tindakan lebih lanjut. Sebab, dalam aturannya, tunjangan hari tua bagi peraih medali Olimpiade hanya diberikan untuk Olimpian berstatus WNI.
"Seandainya saja boleh tetapi peraturan menteri keuangan berkata lain hal ini akan menjadi masalah, kita akan berkoordinasi lebih lanjut, kalau kita niatnya adalah supaya bisa dinikmati oleh para Olimpian karena telah mengibarkan Merah-Putih," ucap Menpora, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.
Baca Juga :
Kedatangan Mia untuk menanyakan tentang penghargaan yang diberikan pemerintah kepada mantan atlet peraih medali olimpiade. Mia saat ini adalah Warga Negara Asing (WNA) karena tinggal di Belanda sejak 1999, PBSI pun menurut Mia tidak memberikan info atas tunjangan yang diberikan pemerintah.
"Saat ini saya memang WNA Pak Menteri tetapi saya menanyakan penghargaan dan tunjangan untuk olimpian waktu saya WNI saat meraih medali," tanya Mia. "Saya mohon kebijakan Pak Menteri agar saya mendapat penghargaan dan tunjangan itu," tambahnya.
Mia bermain bulutangkis mulai umur 5 tahun, Mia pindah ke Belanda untuk melanjutkan karir bulutangkisnya, menurutnya Belanda tidak memberikan tunjangan hari tua kepada atletnya melainkan hanya bonus saja.
Mendengar hal ini Menpora akan berkoordinasi dengan jajarannya guna tindakan lebih lanjut. Sebab, dalam aturannya, tunjangan hari tua bagi peraih medali Olimpiade hanya diberikan untuk Olimpian berstatus WNI.
"Seandainya saja boleh tetapi peraturan menteri keuangan berkata lain hal ini akan menjadi masalah, kita akan berkoordinasi lebih lanjut, kalau kita niatnya adalah supaya bisa dinikmati oleh para Olimpian karena telah mengibarkan Merah-Putih," ucap Menpora, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.