Kisah Inspiratif Atlet Berhijab Pertama AS di Olimpiade

Atlet anggar Amerika Serikat, Ibtihaj Muhammad
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson

VIVA.co.id - Ibtihaj Muhammad membuktikan bahwa berhijab tak bisa menghalanginya untuk meraih prestasi. Wanita 30 tahun ini mencatat sejarah sebagai atlet Amerika Serikat pertama di Olimpiade, yang mengenakan hijab.

Ibtihaj akan tampil di cabang anggar di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Wanita kelahiran New Jersey ini sempat meraih berbagai prestasi di kejuaraan dunia anggar, yakni medali emas pada 2014 dan medali perunggu pada 2011, 2012, 2013, dan 2015.

Seperti dilansir fusion.net, Ibtihaj berbagi kisah inspiratifnya mengenakan hijab dalam acara The Ellen DeGeneres Show. Dia rupanya bertekad kuat untuk menjaga keyakinannya dan meraih prestasi di dunia olahraga.

"Saya mencoba olahraga yang berbeda saat beranjak dewasa. Di setiap olahraga, ibu saya selalu mengubah seragam dengan menambahkan lengan panjang atau celana panjang," kata Ibtihaj.

Hidayah dari Jalan



Hidayah dari Jalan


Saat itu, Ibtihaj belum berinisiatif untuk mengenakan hijab. Namun, ada kejadian yang memberikan hidayah untuknya. Di usia 12 tahun, Ibtihaj dan ibunya sedang berkendara dan berhenti di lampu merah. Di saat itu, Ibtihaj melihat seseorang yang berhijab.

"Ada seorang anak sekolah menengah mengenakan jilbab, celana panjang, dan baju lengan panjang. Mirip dengan ibu saya. Ibu saya lalu bilang, 'Saya tak tahu apa itu, tapi saat masuk SMA, saya ingin kamu mengenakannya'," ucap Ibtihaj.

"Ibu saya selalu meminta agar selalu aktif (di dunia anggar). Dia begitu gembira, saya tetap tampil di dunia olahraga. Dan dia ingin saya terus mengenakan hijab saat menggeluti dunia ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, Ibtihaj menerangkan arti hijab dalam Islam. "Hijab secara harfiah berarti menutupi, dalam Bahasa Arab. Wanita muslim berkewajiban untuk menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan," ucapnya.

Ibtihaj sempat membuktikan diri mantap dengan keyakinannya. Itu terjadi di festival film SXSW di Austin. Dia diminta untuk melepas hijab untuk membuat tanda pengenal. Dengan tegas, Ibtihaj menolaknya.