Pentingnya Teknik Bertarung di Audisi Perdana One Pride MMA
VIVA.co.id - Di tahap sparing, peserta audisi One Pride Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia berusaha penuh menunjukkan kemampuannya dalam mengalahkan lawan. Kunci-kuncian mematikan tersuguhkan di setiap duel.
Duel peserta pertama lebih banyak menunjukkan serangan tinju dan dan kaki. Masing-masing berupaya menyarangkan pukulan tangan dan tendangan kaki ke tubuh lawan. Hampir tidak ada sama sekali grapping atau kuncian disuguhkan peserta.
Nah, kuncian-kuncian mematikan diperlihatkan peserta audisi selanjutnya. Seperti peserta nomor 025, Hendi Farian, yang berduel dengan peserta nomor 019, Mike William. Keduanya berusaha terus merobohkan lawan dengan kuncian-kuncian.
Benar kata juri, Fransino Tirta. Ketika duel, teknik lebih penting dari pada mengandalkan power dan postur tubuh. Beberapa peserta yang terlihat bernafsu menunjukkan power dari pada teknik justru berujung tergeletak di permukaan matras.
Petarung tanpa teknik terlihat cepat lelah hingga akhirnya mudah ditumbangkan lawan ketika diserang balik. "Teknik, teknik," teriak pendamping salah satu peserta ketika melihat jagoannya menyerang dengan gaya serampangan.
Sebelumnya, kepada peserta Fransino Tirta, juri yang juga Presiden Direktur PT Merah Putih Berkibar, penyelenggara One Pride MMA Indonesia, menyampaikan bahwa yang paling dinilai dalam kompetisi ini adalah teknik, bukan power. "Kita ingin olahraga ini jauh dari kesan brutal," ucapnya.
One Pride MMA merupakan program baru tvOne yang disiarkan sejak Januari 2016 lalu. Ajang ini membuka jalan bagi para ahli bela diri Indonesia, untuk meniti karir sebagai petarung proesional seni bela diri campuran (MMA).
Peserta yang lolos seleksi di audisi Surabaya akan digabung dengan audisi di Jakarta, yang akan digelar pada 5 Maret 2016 nanti. Dari audisi di dua kota ini nanti akan dipilih 16 petarung terbaik untuk maju ke babak selanjutnya.