Polemik 5 Ring, Mantan Atlet Ramai-ramai Kecam KONI

Simbol 5 ring
Sumber :
  • Istimewa
VIVA.co.id
- Sikap Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang masih belum mau melepas simbol 5 ring di logo mereka mendapat kecaman dari beberapa mantan atlet nasional. Mereka khawatir sikap KONI bisa berdampak buruk terhadap olahraga di Indonesia.


Polemik mengenai 5 ring memang sudah lama berkembang. Namun, hingga sekarang belum ada penyelesaian mengenai masalah ini.


Dengan kondisi tersebut, Indonesia pun terancam mendapatkan sanksi dari IOC. Jika sanksi jatuh, bisa dipastikan perhelatan Asian Games 2018 bakal batal digelar di Indonesia.


Beberapa mantan atlet macam Krisna Bayu (judo), Suryo Agung (atletik), Nur Fitriana (panahan), Hadi Wihardja (angkat besi), Leane Suniar (panahan), dan Juwana Wangsa Putri (taekwondo), pun menyuarakan isi hati mereka.


Menurut mereka, situasi yang sedang dialami olahraga Indonesia akibat polemik 5 ring sangat tak menguntungkan. Mereka berharap agar pihak KONI bisa segera mencabut simbol tersebut dari logo mereka


"Kami, selaku mantan atlet olimpian, sangat kecewa dengan sikap KONI. Sudah seharusnya simbol 5 ring dikembalikan ke NOC (KOI)," kata mantan atlet Judo nasional, Krisna Bayu, di kantor KOI, Kamis 3 Desember 2015.

"Dalam Musornas KONI kemarin, jelas ada aspek yang dipelintir. KONI tak akan menggunakan logo tersebut, namun hak penggunaannya dikembalikan ke IOC. Padahal, sudah jelas IOC yang punya hak dalam menggunakan logo tersebut," lanjutnya.

Krisna berharap para petinggi KONI, terutama Ketua Umum Tono Suratman, bisa bertindak cepat agar masalah polemik 5 ring bisa selesai.

"Bayangkan kalau sanksi jatuh, perjuangan adik-adik kami ini yang sudah berlatih untuk ajang multi event seperti Olimpiade 2016 dan Asian Games 2018 akan menjadi sia-sia. Mereka tak bisa lagi ikut," terang Krisna.


Kemenpora sebenarnya sudah melontarkan ultimatum kepada KONI untuk segera melepas simbol 5 ring dari logo mereka. Pihak Kemenpora, memberikan batas waktu 10 hari sejak 1 Desember 2015 lalu kepada KONI untuk melepas simbol tersebut.


Andai tak dilepas, KONI bisa saja mendapat sanksi administratif yang berat. Bisa dalam bentuk pembekuan atau yang lainnya.


"Jika itu terjadi, pastinya pemerintah harus bertindak. Langkah yang diambil pemerintah pastinya untuk kebaikan olahraga nasional. Maka dari itu, kami mendukung tindakan pemerintah demi mengatasi hal ini," ujar Krisna.