Ditangkap BNN, Pengurus KONI Jabar Dinonaktifkan
Rabu, 28 Oktober 2015 - 01:39 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
- Jajaran pengurus teras KONI Jabar langsung menonaktifkan pengurusnya, Wahid Wahyudi, yang terjerat kasus narkoba setelah tertangkap tangan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) membawa pil ekstasi di Jakarta, Minggu 25 Oktober 2015.
Dalam keterangan persnya, Selasa 27 Oktober 2015, pihak KONI Jabar melalui Wakil Ketua I Bidang Organisasi, M Budiana menyatakan pihaknya merasa terkejut dan prihatin dengan kejadian yang menimpa Wahyudi yang tercatat sebagai Ketua Bidang Umum dan Urusan Dalam KONI Jabar.
"Atas nama KONI Jabar, kami sampaikan merasa sangat prihatin oleh kejadian tertangkapnya salah seorang pengurus KONI Jabar karena melanggar Undang-Undang Negara, dalam hal ini terkait Undang-Undang tentang Narkoba," ungkap Budiana.
Keputusan menon-aktifkan Wahyudi merupakan langkah awal, sebab kata dia pihaknya tetap memegang teguh azas praduga tak bersalah. Jika proses hukum memang membuktikan Wahyudi bersalah atas kepemilikan narkoba, maka pihaknya sudah menyiapkan langkah atau tindakan lebih tegas seperti pemecatan dari keorganisasian.
"Kita tunggu saja proses hukumnya akan berjalan seperti apa. Nanti kita bicara langkah apa yang akan dilakukan organisasi terkait masalah ini,," paparnya.
Selain menjadi pengurus KONI Jabar, Wahyudi juga diketahui menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jabar. "Sebelumnya FPTI Jabar sebenarnya akan menggelar Mudaslub terkait kepemimpinan beliau. Tapi setelah adanya kasus ini, kemungkinan agenda Mudaslub FPTI Jabar akan dipercepat," tuturnya.
Saat ini pasca penangkapan oleh BNN, Wahyudi yang merupakan anggota TNI berpangkat Letkol CAJ diserahkan kepada pihak Denpom Jaya untuk diproses secara hukum. Wahyudi ditangkap oleh BNN bersama salah seorang oknum anggota TNI lainnya Serma Safril.
Wahyudi yang selama ini bertugas di Direktorat Ajudan Jenderal TNI AD (Ditajenad) memang dikenal cukup aktif terlibat di bidang olahraga, khususnya panjat tebing. Namun di balik semua, itu BNN mencurigai aktivitas 'gelap' yang dilakukan Wahyudi karena diduga terlibat dalam jaringan narkoba.
Baca Juga :
Baca Juga :