Persiapan PON 2016, DKI Jakarta Hadapi Kendala Serius

Logo KONI DKI Jakarta
Sumber :
  • konidki.or.id
VIVA.co.id -
Kontingen DKI Jakarta secara intensif terus mempersiapkan diri jelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat. Hingga saat ini, beberapa cabang olahraga (cabor) tengah mengikuti ajang pra-PON. Pra-PON merupakan fase kualifikasi para atlet menuju putaran utama tahun 2016 mendatang.

Sebagai salah satu calon kuat juara umum, kontingen DKI Jakarta dihadapkan dengan kendala serius dalam persiapannya. Infrastruktur dan sarana latihan jadi kendala utama yang dihadapi beberapa cabor yang dipersiapkan kontingen DKI.

Menurut Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta, Raja Sapta Ervian, ada beberapa cabor yang menemui kendala dalam persiapannya. Pria yang akrab disapa Eyi ini mengungkap beberapa cabor itu yakni loncat indah, balap sepeda, dan bowling.

Hal ini memang seperti pisau bermata dua. Perbaikan sarana sebenarnya ditujukan untuk persiapan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Namun, renovasi yang dilakukan justru membuat para atlet di beberapa cabor tersebut tidak bisa melakukan latihan.

“Ada kendala yang sangat serius, terkait sarana. Sarana-sarana yang ada di Jakarta yang nantinya akan dipakai di Asian Games akan direnovasi. Begitu renovasi dilakukan, ada beberapa cabor yang terancam enggak punya tempat latihan. Contohnya, loncat indah dan balap sepeda,” ujar Eyi kepada VIVA.co.id.

“Dua cabor ini kan tempat latihannya sedang akan direnovasi. Jika renovasi dilakukan, ke mana para atlet loncat indah dan balap sepeda bisa latihan dengan sarana yang sesuai dengan karakter mereka? Tidak mungkin disuruh latihan loncat indah di lapangan sepakbola,” imbuhnya.

Mantan atlet karate nasional ini mengaku sudah membahas masalah ini dengan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) DKI Jakarta. Eyi mengatakan jika pihak Disorda sebenarnya sudah menyiapkan alternatif sarana latihan, namun menurut Eyi sarana alternatif itu kurang layak pakai.

Eyi mendesak agar Disorda lebih dulu memperbaiki sarana alternatif tersebut, agar bisa segera dipakai para atlet untuk melakukan latihan. Hal ini juga bertujuan agar jika ada masalah semacam ini ke depannya, atlet punya sarana alternatif untuk persiapan.

“Kemarin kami sudah membahas ini dengan Kadisorda DKI, sebenarnya ada sarana lain yang bisa digunakan tapi kurang layak pakai. Jadi kami minta sarana itu diperbaiki dulu, jadi selama renovasi untuk Asian Games, atlet bisa latihan di sana,” Eyi melanjutkan.

“Jika sarana latihan di Jakarta tidak bisa dipakai, maka saya akan kirim atlet untuk latihan di luar Jakarta atau ke luar negeri,” tuturnya. (one)