Bebas Visa, Wisatawan Golf Diyakini Naik 2 Kali Lipat
Jumat, 20 Maret 2015 - 08:16 WIB
Sumber :
- APLGI
VIVA.co.id - Lapangan-lapangan golf di Indonesia terkenal bagus dan indah di mata internasional. Tak salah jika Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI) membidik wisatawan golf lebih banyak ke Indonesia. Ini didukung adanya kebijakan pembebasan visa bagi turis dari 30 negara.
APLGI mendukung penuh keputusan pemerintah membebaskan visa turis dari banyak negara itu. Karena dengan kebijakan tersebut, APLGI optimistis jumlah wisatawan golf yang datang ke Indonesia akan meningkat dua kali lipat. China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan tiga negara di Asia Pasifik yang mendapatkan pembebasan visa.
“China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan pasar asing terbesar bagi lapangan-lapangan golf di Indonesia. Dengan kebijakan itu, kami yakin jumlah pegolf dari ketiga negara tersebut akan semakin banyak datang ke Indonesia, paling tidak dua kali lipat dari tahun sebelumnya,” kata Sekjen APLGI, Wahyu Afandi Harun, dalam rilis APLGI.
Pengumuman penambahan negara yang bebas visa disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, pada Senin lalu. Dengan penambahan ini, ada 45 negara yang bebas visa masuk ke Indonesia.
Pekan lalu, Menpar menyatakan siap mendukung promosi wisata golf Indonesia. Dia juga menyambut positif ajakan APLGI segera membentuk kelompok kerja (pokja) untuk bersama-sama mencari formula yang tepat mengembangkan wisata golf di Indonesia.
“Kita akan membantu mempromosikan potensi wisata golf di Indonesia. Kita tidak akan mensponsori sebuah turnamen, tapi lebih ke promosi golf secara lebih
luas. Kita sudah bertemu dengan Fox dan Discovery Channel untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, nantinya juga termasuk golf. Memang biayanya mahal, tapi marketing persepsi lebih penting daripada realita, itu yang sedang kita upayakan. Selama ini, kita selalu fokus mengurus event, tapi promosinya kurang,” kata Menpar saat beraudiensi dengan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI), pekan lalu.
Dalam audisi itu, APLGI diwakili oleh Hendro S Gondokusumo (Ketua Umum), Budiarsa Sastrawinata (Ketua I), Moedjianto S Tjahjono (Ketua II), dan Wahyu A Harun (Sekretaris Jenderal).
Potensi Wisata
Golf bukan hanya menjadi olahraga yang semakin banyak digemari masyarakat dunia, tapi juga menjadi potensi wisata menggiurkan. Nilai penjualan paket wisata golf di dunia cukup besar.
International Association of Golf Tour Operators (IAGTO) yang merupakan organisasi global trade untuk industri pariwisata golf dunia, menyebutkan, para operator tur golf yang merupakan anggota mereka mengontrol 80% penjualan paket wisata golf di seluruh dunia. Itu setara dengan lebih dari 2,1 miliar euro per tahun.
Sekjen APLGI, Wahyu A Harun, menjelaskan bahwa spend money wisatawan golf lebih besar, bisa mencapai tiga kali lipat dari wisatawan biasa. Masih banyak potensi wisata golf di Indonesia yang belum digarap secara maksimal. Salah satunya lapangan-lapangan golf yang berada di kawasan Jagorawi.
Jika dibuat paket menarik bermain di beberapa lapangan di wilayah tersebut, tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Dalam satu kunjungan ke Indonesia, mereka bisa mendapatkan banyak pengalaman di berbagai lapangan sekaligus.
Diprediksi ada lebih dari 1 juta wisatawan golf asing yang datang ke Asia pada 2015. Mereka akan mengunjungi negara-negara yang memiliki pilihan lapangan golf menarik, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, China, dan juga Indonesia.
Presiden IAGTO, Peter Walton, memuji lapangan-lapangan golf di Indonesia. Menurutnya, kualitas lapangan dan hospitality yang ditawarkan sangat mengesankan.
“Saya sudah mengunjungi berbagai lapangan di dunia, tapi menurut saya kedi di Indonesia adalah kedi terbaik di dunia. Mereka sangat terlatih dan ramah. Tidak semua lapangan di dunia memiliki apa yang dimiliki di Indonesia,” kata Peter.
Indonesia akan menjadi tuan rumah acara The 4th Asia Golf Tourism Convention (AGTC) di Jakarta Convention Center, Jakarta, 27-30 April nanti. Acara tahunan
dari IAGTO ini akan menjadi ajang promosi wisata golf yang menguntungkan Indonesia. Malaysia, Thailand, dan China sudah merasakan peningkatan jumlah turis golf setelah menjadi tuan rumah acara ini.
![vivamore="Baca Juga :"]
Baca Juga :
APLGI mendukung penuh keputusan pemerintah membebaskan visa turis dari banyak negara itu. Karena dengan kebijakan tersebut, APLGI optimistis jumlah wisatawan golf yang datang ke Indonesia akan meningkat dua kali lipat. China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan tiga negara di Asia Pasifik yang mendapatkan pembebasan visa.
“China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan pasar asing terbesar bagi lapangan-lapangan golf di Indonesia. Dengan kebijakan itu, kami yakin jumlah pegolf dari ketiga negara tersebut akan semakin banyak datang ke Indonesia, paling tidak dua kali lipat dari tahun sebelumnya,” kata Sekjen APLGI, Wahyu Afandi Harun, dalam rilis APLGI.
Pengumuman penambahan negara yang bebas visa disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, pada Senin lalu. Dengan penambahan ini, ada 45 negara yang bebas visa masuk ke Indonesia.
Pekan lalu, Menpar menyatakan siap mendukung promosi wisata golf Indonesia. Dia juga menyambut positif ajakan APLGI segera membentuk kelompok kerja (pokja) untuk bersama-sama mencari formula yang tepat mengembangkan wisata golf di Indonesia.
“Kita akan membantu mempromosikan potensi wisata golf di Indonesia. Kita tidak akan mensponsori sebuah turnamen, tapi lebih ke promosi golf secara lebih
luas. Kita sudah bertemu dengan Fox dan Discovery Channel untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, nantinya juga termasuk golf. Memang biayanya mahal, tapi marketing persepsi lebih penting daripada realita, itu yang sedang kita upayakan. Selama ini, kita selalu fokus mengurus event, tapi promosinya kurang,” kata Menpar saat beraudiensi dengan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI), pekan lalu.
Dalam audisi itu, APLGI diwakili oleh Hendro S Gondokusumo (Ketua Umum), Budiarsa Sastrawinata (Ketua I), Moedjianto S Tjahjono (Ketua II), dan Wahyu A Harun (Sekretaris Jenderal).
Potensi Wisata
Golf bukan hanya menjadi olahraga yang semakin banyak digemari masyarakat dunia, tapi juga menjadi potensi wisata menggiurkan. Nilai penjualan paket wisata golf di dunia cukup besar.
International Association of Golf Tour Operators (IAGTO) yang merupakan organisasi global trade untuk industri pariwisata golf dunia, menyebutkan, para operator tur golf yang merupakan anggota mereka mengontrol 80% penjualan paket wisata golf di seluruh dunia. Itu setara dengan lebih dari 2,1 miliar euro per tahun.
Sekjen APLGI, Wahyu A Harun, menjelaskan bahwa spend money wisatawan golf lebih besar, bisa mencapai tiga kali lipat dari wisatawan biasa. Masih banyak potensi wisata golf di Indonesia yang belum digarap secara maksimal. Salah satunya lapangan-lapangan golf yang berada di kawasan Jagorawi.
Jika dibuat paket menarik bermain di beberapa lapangan di wilayah tersebut, tentu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Dalam satu kunjungan ke Indonesia, mereka bisa mendapatkan banyak pengalaman di berbagai lapangan sekaligus.
Diprediksi ada lebih dari 1 juta wisatawan golf asing yang datang ke Asia pada 2015. Mereka akan mengunjungi negara-negara yang memiliki pilihan lapangan golf menarik, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, China, dan juga Indonesia.
Presiden IAGTO, Peter Walton, memuji lapangan-lapangan golf di Indonesia. Menurutnya, kualitas lapangan dan hospitality yang ditawarkan sangat mengesankan.
“Saya sudah mengunjungi berbagai lapangan di dunia, tapi menurut saya kedi di Indonesia adalah kedi terbaik di dunia. Mereka sangat terlatih dan ramah. Tidak semua lapangan di dunia memiliki apa yang dimiliki di Indonesia,” kata Peter.
Indonesia akan menjadi tuan rumah acara The 4th Asia Golf Tourism Convention (AGTC) di Jakarta Convention Center, Jakarta, 27-30 April nanti. Acara tahunan
dari IAGTO ini akan menjadi ajang promosi wisata golf yang menguntungkan Indonesia. Malaysia, Thailand, dan China sudah merasakan peningkatan jumlah turis golf setelah menjadi tuan rumah acara ini.
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]