Pejuang Run, Ajang Lari Anak Muda Sambil Jadi Berwirausaha

Caption: Pejuang Run UGM
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Yogyakarta – Sekitar seribu anak muda memeriahkan ajang lari Pejuang Run 2024 yang digelar oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada (UGM), Minggu 19 Mei 2024. Pejuang Run ini mengambil tempat start dan finish di Lapangan Pancasila UGM dengan rute sejauh lima kilometer.

Sekretaris Jenderal Hipmi Anggarawira di sela-sela kegiatan mengatakan apresiasinya atas kegiatan ini. Karena pesertanya didominasi oleh anak muda. Hal ini menjadi wujud keseriusan Hipmi dalam mengajak anak muda untuk menjadi pengusaha.

“Untuk memanfatkan bonus demografi dengan menjadi entrepreneur ya, karena tantangan ke depan dengan banyaknya tenaga kerja produktif kita sekarang ini harus tercipta banyak lapangan pekerjaan,” ujar Anggarawira.

Pemerintah, lanjut Anggawira, banyak membuat program untuk mewujudkan hal itu. Meski demikian, pihaknya juga akan membantu mendorong anak muda yang tertarik untuk menjadi pengusaha. 

Ketua Hipmi UGM VIeri Rizkitama mengatakan saat ini ada sekira 200 orang pengusaha muda yang terdata di Hipmi. Angka ini disebut Vleri setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

“Hipmi PT UGM kami punya pengurus aktif 80 orang dengan anggota mencapai 200 orang dan setiap tahunnya angka itu akan terus bertumbuh,” ucap Vleri.

Ketua Panitia Pejuang Run, Fadli Lahadalia menerangkan di ajang yang baru pertama kali digelar ini ada 1000 peserta. Ajang ini juga digelar dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei besok. 

Ke depan pihaknya berencana menggelar ajang serupa untuk menarik lebih banyak minat anak muda menjadi wirausaha. Acara ini didominasi kalangan muda yang memiliki minat untuk menjadi pengusaha. Mereka menempuh jarak lari sekitar 5 kilometer yang berada di kawasan UGM.

"Ini merupakan event pertama tetapi minatnya cukup banyak dan akan menjadi agenda tahunan sekaligus mengajak generasi muda untuk menjadi pengusaha," katanya.

Sementara untuk mendukung program Indonesia Emas 2045 dan memanfaatkan bonus demografi himpunan pengusaha muda (Hipmi) mendorong terwujudnya pengusaha baru di Indonesia. Salah satunya menurut Sekretaris Jenderal Himpi Anggawira, yakni melalui jenjang mahasiswa dengan pembentukan hipmi di tingkat perguruan tinggi (PT).

Karena di jenjang mahasiswa tersebut menurutnya minat dan bakat anak muda, termasuk antusiasme mereka terbentuk. Hipmi menurutnya bisa mewadahi itu semua dengan menjadi ekosistem untuk anak-anak muda yang trendnya saat ini menjadi wirausaha. 

“Biar membina pengusaha pemula dengan dikerahkan Hipmi PT dan juga program pemerintah kan banyak untuk kita pelaku usaha mulai dari mahasiswa,” katanya.

Di antara tren usaha di kalangan anak muda saat ini menurutnya adalah wirausaha di bidang digital. Industri berbasis pangan menurutnya juga memiliki masa depan yang baik, krena masyarakat Indonesia masih berbasis agraris. Meski, untuk mengajak kembali anak muda ke desa dan turun di bidang pangan seperti pertanian ini tidak mudah.

“Itu tantangannya untuk mengajak anak muda kembali ke desa dan memanfaatkan potensi desa yang dimiliki desa, kita sebagai negara agraris tantangannya adalah untuk tidak mengubah pola pikir teman-teman. Karena banyak yang tidak mau kembali ke desa bergelut di pertanian,” tutup Fadli.