Kisah Pebasket Mualaf Ditentang Michael Jordan dan Diancam Dibunuh karena Lagu Kebangsaan
- Tangkapan layar
VIVA – Mantan bintang NBA pada tahun 1990-an, Mahmoud Abdul-Rauf terlibat dalam kontroversi pada tahun 1996 ketika ia menolak untuk menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan.
Pria yang lahir dengan nama Chris Jackson itu menolak menyanyikan lagu kebangsaan Amerika Serikat dengan alasan keyakinan agamanya sebagai seorang Muslim.
Chris Jackson masuk Islam pada tahun 1991, dan dia mengganti namanya menjadi Mahmoud Abdul-Rauf yang dikenal sampai saat ini pada 1993.
Mahmoud Abdul-Rauf sempat menjadi sorotan lantaran dia tidak berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Amerika ketika bermain untuk Denver Nuggets.
Menurut dia, bendera Amerika Serikat adalah simbol penindasan. Ia juga mengatakan bahwa AS memiliki sejarah tirani yang panjang dan tidak sesuai dengan keyakinannya sebagai seorang Muslim.
Sebagai tanggapan, NBA menskors Abdul-Rauf selama satu pertandingan. Kemudian NBA pun membuat kesepakatan dengan pebasket berdarah Afro-Amerika ini.
Sesuai dengan isi kesepakatan tersebut, Jackson tetap harus berdiri pada saat lagu kebangsaan dinyanyikan, tetapi ia diperbolehkan untuk menundukkan kepala dan memejamkan matanya.
Atas aksinya itu, banyak yang mengkritik tindakan Abdul-Rauf sebagai tindakan tidak sopan. Dia menerima ancaman pembunuhan dan dituduh tidak patriotik.
Beberapa pemain NBA juga menentangnya, termasuk Michael Jordan yang berkata, “Saya tidak akan mengutuk dia. Tetapi jika saya berada di tim dan dia melakukan itu, saya harus menjauhkan diri darinya.”
Setelah begitu banyak kontroversi, Mahmoud Abdul-Rauf di trade ke Sacramento Kings pada 1996. Dirinya hanya bertahan beberapa musim saja bersama Kings.
Ia kemudian banyak bergonta-ganti tim di berbagai negara. Pada 2011, guard asal Mississippi ini memilih pensiun dari dunia basket profesional.