Pusat Studi Islam Inggris Gandeng Atlet Muslim Perangi Judi

Ilustrasi judi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Sport - Pusat Studi Islam di Inggris bekerja sama dengan bintang olahraga Muslim dalam upaya mencegah penjualan data kinerja mereka ke industri judi.

Para akademisi dari Cardiff University telah bermitra dengan Global Sports Data and Technology Group (GSDT), yang ingin menghentikan praktik ini.

Bersama-sama, mereka mengembangkan panduan untuk atlet Muslim tentang hak-hak mereka terkait penggunaan data pribadi mereka dalam taruhan atau judi.

Data performa pribadi pemain selama pertandingan secara rutin dijual untuk mendapatkan keuntungan tanpa persetujuan, yang dapat melanggar undang-undang perlindungan data saat ini di Inggris Raya.

Penjualan data ini ke perusahaan taruhan sangat menyusahkan bagi para atlet Muslim karena memungkinkan para penjudi mempertaruhkan kinerja mereka.

"Umat Muslim menjalani serius ajaran agama mereka," kata Dr Mansur Ali dari Pusat Studi Islam di Universitas Cardiff, seperti dilansir dari Islam Channel, Kamis 23 Maret 2023.

Kapten tim Kriket Inggris, Joe Root

Photo :
  • Belfast Telegraph

“Proyek kami akan memberikan pedoman berbasis bukti bagi atlet Muslim untuk membuat keputusan yang etis dan berdasarkan informasi agama tentang data dan kekayaan intelektual mereka.”

Bulan lalu, GSDT menandatangani perjanjian dengan Asosiasi Kriket Profesional untuk memberi saran dan mewakili pemain dalam mengelola hak data mereka.

GSDT menjadi berita utama dengan Project Red Card, yang mengeluarkan surat litigasi pra-tindakan kepada perusahaan yang mungkin menggunakan data pemain tanpa persetujuan mereka.

Mengapa kita harus mempromosikan perjudian?

Syed Abbas, ketua Klub Kriket Bay Dragons yang berbasis di Cardiff, mengatakan perasaan para pemain Muslim harus dihormati.

“Sayangnya, karena iklan sponsor bandar judi, pemain kadang terpaksa memakai jersey tim yang disponsori minuman beralkohol atau perusahaan judi. Ini menyakiti perasaan pemain Muslim, dan orang lain yang tidak minum atau berjudi juga,” kata Abbas kepada The Cardiffian.

ilustrasi miras

Photo :
  • U-Report

“Dewan kriket harus berbuat lebih banyak untuk mendiversifikasi pendapatan sponsor mereka dan mendukung sponsor yang tidak hanya dapat diterima oleh semua tetapi juga menunjukkan moral yang baik."

“Jadi pertanyaan sebenarnya adalah, mengapa kita harus mempromosikan perjudian?”

Atlet Muslim sering mengalami kesulitan mendamaikan hubungan olahraga dengan perusahaan taruhan/judi dan alkohol.

Banyak bintang olahraga Muslim menolak untuk mengenakan jersey atau berdiri di samping banner yang menampilkan perusahaan taruhan atau alkohol.

Beberapa tahun lalu, UEFA mengumumkan tidak akan menempatkan botol alkohol atau sponsor yang terkait dengan alkohol di depan pesepakbola Muslim selama konferensi pers. 

Keputusan itu dibuat setelah Paul Pogba mengeluarkan botol dalam salah satu konferensi persnya.

Paul Pogba singkirkan botol Heineken.

Photo :
  • Repro video viral.