Morning Whistle Kuasai Klasemen di Seri Pertama Liga Tenis Meja Indonesia
- Istimewa
VIVA Sport – Perkumpulan Tenis Meja (PTM) Morning Whistle berhasil menguasai klasemen beregu putra dan putri pada seri pertama Liga Tenis Meja Terry Palmer Indonesia (LTMTPI). di GOR Singgasana Bandung, Jawa Barat pada 9 Maret 2023.
Christin Ferliana dan kawan-kawan mengawali LTMTPI dengan penampilan apik. Mereka tak terkalahkan dalam lima laga. Sayangnya mereka gagal melengkapinya penampilan setelah kalah melawan Asian All Star.
"Alhamdulilah Morning Whistle bisa menempati peringkat pertama Liga Seri Pertama tanpa mengalami kekalahan meski harus melalui pertarungan ketat. Dan, kami akan berusaha mempertahankannya pada Seri Kedua di Surabaya pada Juni 2023 nanti," kata Christin Ferliana.
Tim putra Morning Whistle yang diperkuat peraih perunggu Paralimpiade 2021 Tokyo, David Yacob melengkapi raihan tim putri. Tampil hingga Jumat dini hari WIB 10 Maret 2023, Triono menjadi penyelamat. Dia mengalahkan wakil PTM Sukun, Hafid dengan kedudukan 3-1. Kemenangan yang membawa Morning Whistle unggul 3-2 atas Sukun.
"Morning Whistle dan PTM Prima Nusantara memang sama-sama meraih 6 kemenangan dan 1 kekalahan. Tetapi, Morning Whistle keluar sebagai juara karena mengalahkan Prima Nusantara. Istilahnya unggul head to head," jelas Sekjen Liga Tenis Meja Indonesia, Hendra Darmawan.
Jopie Warsono sebagai manajer PTM Morning Whistle mengaku tidak menduga timnya bisa mengawinkan gelar juara. Dia memberi apresiasi kepada para atlet.
"Saya tidak menduga Morning Whistle bisa merajai putra dan putri di Seri Pertama. Luar biasa perjuangan anak-anak," kata Jopie Warsono.
Kalahkan Atlet Korea Selatan
Pada hari kedua laga penentuan juara liga seri pertama, Fernando dan Gusti Syaiful yang mewakili PTM Prima Nusantara tampil baik. Dia berhasil mengalahkan petenis meja asal Korea Selatan, Jeong Yeong-hun yang membela PTM Best.
Penampilan Fernando yang turun di tunggal kedua memang luar biasa. Meski sempat tertinggal 0-2, dia mampu menyelesaikannya dengan skor 3-2 (6-11, 7-11, 11-8, 11-9, dan 11-9). "Saya sempat tertinggal 0-2 karena Jeong memang pemain berkualitas yang punya jam terbang lebih banyak. Kunci kemenangan saya adalah kesabaran. Dan, saya senang bisa mengalahkannya."
Meski liga yang dipelopori pecinta tenis meja Singgih Yehezkiel baru menyelesaikan putaran pertama tetapi atlet dan pelatih sudah merasakan adanya persaingan ketat dalam upaya merebut gelar juara. Mereka berharap LTMTPI bisa terus dipertahankan.
"Persaingan di liga ini cukup ketat. Saya yakin jika liga ini terus digelar bisa mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia. Kerinduan anak-anak dengan kompetisi berkualitas sudah terobati sehingga mereka bisa terus menjalankan program latihan untuk menghadapi laga selanjutnya," kata pelatih PTM Best Jawa Timur, Hariyono.
"Dulu, kita punya Sirkuit Laga Tenis Meja Utama (Silatama) yang memunculkan pemain legenda yang bukan hanya merajai SEA Games tetapi juga mampu menembus Olimpiade. Ada Anton Seseno, Lingling Agustin, Ismu Harianto. Kini, kita punya Liga Tenis Meja yang dirancang pak Singgih Yehezkiel dengan mengacu pada sistem pertandingan Olimpiade. Saya rasa wajar banyak yang menyebut pak Singgih disebut Bapak Tenis Meja Indonesia atas perannya dalam membangun prestasi tenis meja Indonesia," timpal Frangky, pelatih PTM Sukun.