Komite Olimpiade Indonesia Beri Keterangan Lengkap soal Kejadian di Seoul

Ketua Umum KOI (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari
Sumber :
  • NOC Indonesia

VIVA Sport – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) memberi penjelasan mengenai kabar ada dua delegasinya terlibat pertikaian yang berujung investigasi Kepolisian Seoul, Korea Selatan pada Rabu malam waktu setempat 19 Oktober 2022.

Delegasi Indonesia ada di Seoul guna menghadiri ANOC General Assembly XXVI. Dalam kesempatan itu, NOC Indonesia membawa tim pendukung pengisi acara untuk mempromosikan ANOC World Beach Games Bali 2023.

Raja Sapta Oktohari selaku Ketua NOC Indonesia memberi apresiasi atas kerja profesional Kepolisian Seoul. Laporan dari dua delegasi Indonesia ditindaklanjuti oleh mereka.

Sempat beredar kabar jika delegasi NOC Indonesia terlibat perselisihan di bar. Namun, Okto membantah kabar tersebut.

“Kami ingin membantah dan mengklarifikasi berita yang beredar,” kata Okto.

Dijelaskan oleh Okto, kejadian tersebut berawal ketika tim pengisi acara yang membantu mempromosikan ANOC World Beach Games Bali sedang mencari udara segar di pedestrian. Lokasinya di depan salah satu kafe di Seoul.

Kemudian ada dua orang lelaki yang menghampiri mereka, yakni satu dari Eropa, dan satunya laki warga lokal berdarah campuran. Secara tiba-tiba mereka menyerang.

Ketum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, kenakan pita hitam

Photo :
  • NOC Indonesia

“Ada pengisi acara yang masuk dalam rombongan berangkat ke Seoul, ketika mereka sedang berada di pedestrian jalan, dua orang yang diduga mabuk itu justru menghampiri dan mengganggu salah seorang pengisi acara dengan memukul tangannya. Dalam situasi tersebut, siapa pun, secara refleks pasti melakukan self defence,” ujar Okto.

Dari respons tersebut, kemudian terjadi saling dorong satu sama lain. Bahkan, delegasi NOC Indonesia mendapatkan ancaman yang akhirnya membuat mereka datang ke kantor polisi untuk melapor.

“Jadi datang ke kantor polisi untuk menemukan solusi. Orang kita dimintai keterangan dengan ditanyai sejumlah pertanyaan, dan kemudian langsung pulang. Itu pun hanya setengah jam atau 30 menit. Saya tahu karena saya langsung datang ke lokasi. Tidak mungkin dilepaskan jika salah,” kata Okto.

“Polisi di Seoul juga sangat profesional. Kerjanya pun sangat sopan. Mereka mengerti situasinya dan sangat independen. Pihak kita pun tidak akan memperpanjang masalah ini, jadi sudah kita memaafkan mereka. Saya kira ini tidak perlu diperpanjang karena para pengisi acara ini justru berhasil mendapatkan apresiasi di ANOC General Assembly karena berhasil menghadirkan suasana bali di Seoul.”