Peng Shuai Bantah Isu Pelecehan Seksual Eks Perdana Menteri

Petenis China, Peng Shuai.
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/Victor Fraile

VIVA – Bintang tenis China Peng Shuai, kembali membantah tuduhan penyerangan seksual dalam wawancara pertamanya dengan media Barat sejak dia menuduh seorang pemimpin partai China, yang memaksanya melakukan hubungan seksual.

Peng Shuai berbicara kepada surat kabar Prancis Minggu lalu, L’Equipe di Olimpiade musim dingin di Beijing pada Minggu, 6 Februari 2022.

Melansir pada BBC, 7 Februari 2022, Peng Shuai memicu kekhawatiran global pada tahun lalu karena postingannya yang menyebutkan bahwa seorang pemimpin partai memaksanya untuk melakukan hubungan seksual. Namun saat dia kembali ke hadapan publik, dia menepis kekhawatiran publik dengan mengatakan bahwa dirinya menjalani kehidupan dengan normal.

Asosiasi Tenis Wanita akhirnya membatalkan pertandingannya di China saat itu setelah kekhawatiran tersebut mencuat ke publik, dan memimpin seruan atas klaim Peng Shuai pada postingannya itu.

Wawancara yang dia lakukan di hari Minggu bersama media Barat tersebut Peng Shuai mengatakan terima kasih atas perhatian dari penggemarnya dan pemain tennis lainnya, yang memasang kampanye di media sosial bertuliskan #WhereIsPengShuai.

Petenis asal China, Peng Shuai

Photo :
  • https://edition.cnn.com/

“Saya tidak berpikir akan ada kekhawatiran semacam itu dan saya ingin tahu mengapa ada perhatian seperti itu?,” ujar Peng Shuai.

“Saya tidak pernah mengatakan ada orang yang melakukan pelecehan seksual terhadap saya,” tambahnya lagi dalam keterangannya.

Dalam catatan aslinya yang di posting di platform media sosial China, Weibo pada November, dia menuduh mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli yang memaksanya untuk melakukan hubungan seksual.

“Mengapa kamu kembali dan mencariku, membawaku ke rumahmu, dan memaksaku untuk berhubungan seks denganmu,” ini merupakan sederet teks yang ditulis oleh Peng Shuai dalam postingannya tahun lalu.   

Dalam wawancara tersebut juga, Peng Shuai menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin kembali ke tenis profesional karena cedera sebelumnya dan adanya pandemi.

“Mengingat usia saya, beberapa operasi yang saya jalani, serta pandemi yang memaksa saya untuk berhenti begitu lama, saya merasa akan sangat sulit untuk mendapatkan kembali tingkat fisik saya,” katanya saat wawancara dengan L’Equipe.