Australia Deportasi Novak Djokovic

Petenis asal Serbia, Novak Djokovic.
Sumber :
  • twitter.com/rolandgarros

VIVA – Kedatangan Novak Djokovic ke Australia mengundang kontroversi. Banyak masyarakat di sana yang marah besar kepada pemerintah karena membiarkan petenis papan atas dunia itu masuk ke Negeri Kangguru meski menolak mengungkap status vaksinasi COVID-19 miliknya.

Desakan yang akhirnya membuat pemerintah bergerak. Mereka mencabut visa Djokovic, dan ini akan berakibat batalnya dia ikut serta dalam Australia Open 2021.

Petenis asal Serbia itu bahkan harus dihentikan di bandara Melbourne selama beberapa jam. Kemudian diumumkan dia tidak memenuhi syarat aturan masuk ke Australia dan akan dideportasi.

Mengutip BBC, saat ini Djokovic sedang berada di hotel penahanan pemerintah. Di sana dia sembaru menanti jadwal keberangkatan penerbangan keluar Australia.

"Gagal memberikan bukti yang sesuai untuk memenuhi persyaratan masuk ke Australia, dan visanya kemudian dibatalkan," demikian pernyataan tim perbatasan Australia.

"Non-warga negara yang tidak memiliki visa masuk yang sah atau visanya dibatalkan akan ditahan dan dikeluarkan dari Australia."

Petenis asal Serbia, Novak Djokovic

Photo :
  • wimbledon.com

Perihal Djokovic ini memang sudah menjadi buah bibir di Australia. Dia mencoba menempuh cara lain untuk masuk ke Australia, yakni dengan pandangan ahli medis agar tetap bisa menyembunyikan status vaksinasi COVID-19.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, tidak ada seorang pun yang bisa mendapat pemakluman. Aturan negara harus menjadi yang nomor satu.

Kemarahan Sang Ayah

Sang ayah, Srdjan Djokovic terpicu amarahnya mengetahui perlakuan dari pemerintah Australia. Menurut dia, ini bukan soal anaknya, tapi juga seluruh dunia.

"Ini bukan cuma pertarungan untuk Novak, tapi pertarungan seluruh dunia," tegasnya. 

Memang setahun lalu sempat muncul kabar jika Djokovic merupakan penentang vaksinasi COVID-19. Tapi, kabar soal apakah dia sudah vaksin atau belum jadi tanda tanya.

Mengingat sebagai atlet dia harus berpindah negara demi tampil di turnamen. Dan hampir semua negara kini mewajibkan vaksinasi COVID-19 sebagai syarat masuk.