Skandal Olahraga, Penderitaan Petenis China Dipaksa Ngeseks Pejabat

Petenis asal China, Peng Shuai
Sumber :
  • https://edition.cnn.com/

VIVA –  Sebuah skandal olahraga menghebohkan terjadi di China.  Peng Shuai buka suara kalau dirinya pernah dipaksa berhubungan seks oleh seorang eks Wakil Perdana Menteri. Dalam unggahannya di media sosial Weibo, Peng mengungkap kelakuan bejat mantan Wakil Perdana Menteri, Zhang Gaoli.

Zhang menjabat sebagai Wakil PM pada periode 2013 hingga 2018. Petinggi Partai Komunis China ini merupakan sahabat dekat Presiden Xi Jinping.

Ini adalah kali pertama tuduhan dilempar kepada seorang pemimpin politik senior China. Zhang sendiri kini berusia 75 tahun dan telah pensiun dari dunia politik.

"Mengapa saya kembali kepada saya, membawa saya ke rumah Anda dan memaksa saya untuk berhubungan seks? Ya, saya memang tidak mungkin memiliki bukti, tak mungkin memiliki bukti," tulis Peng dalam media sosial dilansir CNN, 4 November 2021.

"Saya tidak bisa menggambarkan betapa jijiknya saya, dan berapa kali saya bertanya pada diri sendiri apakah saya masih manusia? Saya merasa seperti mayat yang berjalan. Setiap hari saya berakting, siapa saya yang sebenarnya?" lanjutnya.

Dikabarkan Menghilang

Tak lama usai membongkar skandal tersebut, Peng dikabarkan menghilang. Namun, kabar ini akhirnya mereda setelah Peng menyatakan dirinya aman dalam video call dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, Minggu 22 November 2021. IOC mengatakan bahwa pada awal video call selama 30 menit dengan Thomas Bach, Peng Shuai berterima kasih kepada IOC atas perhatiannya atas keselamatan dia.

Foto dan video Peng Shuai dalam sebuah turnamen di Beijing sebelumnya di hari yang sama tidak begitu meredakan kekhawatiran dunia terhadap petenis yang mendadak raib selama hampir tiga pekan setelah menuduh seorang mantan pejabat senior China melakukan serangan seksual kepadanya.

Peng Shuai (China/kiri) dan Daniela Hantuchova (Slovakia)

Photo :
  • ANTARA/Bambang Suseno

"Dia menjelaskan bahwa dia aman dan sehat, tinggal di rumahnya di Beijing, tetapi ingin privasinya dihormati saat ini. Itulah sebabnya saat ini dia lebih suka menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Meski begitu, dia akan terus terlibat dalam tenis yang sangat dia cintai," kata IOC seperti dikutip Reuters, Senin 22 November 2021.

WTA Tangguhkan Turnamen di China

Asosiasi Tenis Wanita (WTA) menyatakan segera menangguhkan semua turnamen yang dijadwalkan akan digelar di China karena kekhawatiran atas keselamatan mantan petenis nomor satu dunia nomor ganda, Peng Shuai.

Keputusan ini disambut baik oleh banyak pemain dan mantan pemain tenis. Meski keputusan ini disinyalir dapat merugikan WTA yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut ratusan juta dolar, dalam hal siaran dan sponsor.

Keberadaan Peng Shuai menjadi perhatian internasional selama hampir tiga pekan absen di depan umum setelah dia memposting pesan di media sosial pada awal November 2021 lalu yang menyebutkan bahwa mantan wakil perdana menteri China Zhang Gaoli telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Baik Zhang, yang pensiun pada 2018, maupun pemerintah China tidak mengomentari pernyataan Peng Shuai. Di saat yang sama, topik tersebut telah diblokir dari diskusi langsung di internet China yang sangat disensor.

"Bagaimana saya bisa meminta atlet kami untuk bertanding di sana ketika Peng Shuai tidak diizinkan untuk berkomunikasi secara bebas dan tampaknya telah ditekan untuk membantah tuduhan penyerangan seksualnya," kata Kepala Eksekutif WTA Steve Simon, dikutip dari Reuters, Kamis 2 Desember 2021.

"Mengingat keadaan saat ini, saya juga sangat prihatin dengan risiko yang dapat dihadapi semua pemain dan staf kami jika mengadakan acara di China pada 2022," lanjutnya.

Mau tahu skandal yang menyeret para atlet dunia lainnya? Skandal Olahraga akan hadir setiap Senin hingga Jumat. Simak terus di VIVA.co.id.