Skandal Olahraga, Persaingan Atlet Wanita hingga Sewa Pembunuh Bayaran

Nancy Kerrigan (kanan), dan Tonya Harding
Sumber :
  • Time Megazine

VIVA – Sebuah skandal olahraga menggemparkan terjadi di Amerika Serikat jelang Olimpiade musim dingin 1994 Lillehammer, Norwegia. 

Nancy Kerrigan, atlet  ice skating wanita terbaik Amerika Serikat dan salah satu favorit peraih medali emas diserang setelah latihan oleh seorang pria tak dikenal.

Pria tersebut memukul lutut kanannya dengan benda tumpul dan melarikan diri. Serangan itu nyaris menghancurkan peluang Kerrigan lolos ke Olimpiade Musim Dingin.

Kerrigan, yang saat itu berusia 24 tahun dan tinggal di Plymouth, baru saja menyelesaikan latihan di Cobo Hall sebagai persiapan untuk U.S. Figure Skating Championship pada awal Februari 1994.

Seorang saksi mata mengatakan penyerang memukul Kerrigan dengan alat seperti tongkat yang menyerupai besi ban, linggis atau tongkat bisbol. 

Akibat kejadian itu, Kerrigan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani rontgen kemudian menjalani rawat jalan. 

Untungnya, tidak ada patah tulang yang ditemukan. Menurut dokter yang merawatnya, Kerrigan menderita luka, memar dan bengkak, tetapi masih bisa berjalan meski terpincang-pincang. 

Dokter, Dr Steven Plomaritis, mengatakan serangan itu terjadi seperti sudah direncanakan. "Dia jelas berusaha melemahkannya," kata Plomaritis, dikutip Nytimes.

Ayah Kerrigan, yang menerima kabar itu langsung bergegas menemui putrinya yang menangis di rumah sakit, mengangkatnya dan membawanya ke ruang ganti. "Sakit, sangat sakit; saya sangat takut," kata Kerrigan kepada ayahnya.

Jerry Solomon, agennya, mengatakan pada malam penyerangan itu, lutut Kerrigan terus membengkak, memaksa pembatalan latihan yang direncanakan esok paginya. "Dia mengalami pukulan yang cukup keras, secara fisik dan emosional juga," kata Solomon. 

Sementara Kerrigan mengatakan kepada ABC Sports bahwa serangan itu tak memudarkan semangatnya untuk tampil di U.S. Figure Skating Championship

"Ini bukan hal yang terpenting, skating yang pertama. Jika saya tidak bisa, saya harus menghadapinya. Saya baik-baik saja. Ini bisa menjadi jauh lebih buruk," ucapnya.

Namun pada kenyataanya Kerrigan tak bisa tampil di U.S. Figure Skating Championship. Ajang itu kemudian dimenangkan oleh Tonya Harding.

Siapa Tonya Harding? Dia juga merupakan salah satu atlet ice skating terbaik yang dimiliki Amerika Serikat pada waktu itu. Namun, namanya tercoreng setelah penyelidikan kasus penyerangan Kerrigan.

Usut punya usut, serangan tersebut dilakukan oleh pembunuh bayaran bernama Shane Stant, dan Derrick Smith. Keduanya ternyata dibayar oleh mantan suami Tonya Harding, Jeff Gillooly, dan eks bodyguard Harding, Shawn Eckardt.

Permintaan Jeff Gillooly kepada dua pembunuh bayaran tersebut adalah membuat Kerrigan cedera agar tak bisa tampil di U.S. Figure Skating Championship dan Olimpiade.

Tapi, Kerrigan pulih dengan cepat, dia sukses meraih medali perak Olimpiade musim dingin 1994.. Sementara itu Tonya Harding yang tampaknya tampil di bawah tekanan hanya mampu menjadi peringkat ke-8.

Dan akhir kisah, Tonya Harding akhirnya mendapat hukuman percobaan selama 3 tahun dan denda sebesar 160.000 dolar AS, karena terbukti berperan dalam penyerangan itu.

Harding juga mendapat hukuman larangan terlibat pada ajang figure skating baik sebagai atlet maupun pelatih selama seumur hidup.

Mau tahu skandal yang menyeret para atlet dunia lainnya? Skandal Olahraga akan hadir setiap harinya. Simak terus di VIVA.co.id.