Fakta Mengejutkan Aprilia Manganang, Kencing Tak Wajar

Eks pemain Timnas Voli Putri Indonesia, Aprilia Manganang.
Sumber :
  • Instagram: Aprilia.Manganang

VIVA – Beberapa fakta terungkap dalam sidang gugatan perdata perubahan jenis kelamin Serda Aprilia Santini Manganang yang diajukan oleh tim kuasa hukum TNI Angkatan Darat pada Jumat 19 Maret 2021. Saksi Ahli menjelaskan soal penyakit yang diderita oleh Aprilia Manganang bernama Hipospadia secara terperinci. 

Aprilia yang diketahui sebagai Sersan Dua menjalani sidang perubahan status jenis kelamin dan Pengadilan Negeri Tondano secara virtual.

Manganang berada di Jakarta tepatnya di Mabessad didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Hetty Andika Perkasa, Direktur Hukum TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Tetty Melina Lubis, serta sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI AD. Tidak luput, keluarga juga ikut serta. 

Berbagai saksi diberikan kesempatan untuk mengemukakan fakta, termasuk saksi ahli bernama Kol. Dr Guntoro. Dia menyebut memeriksa Aprilia dan menemukan sejumlah fakta yaitu Aprilia memiliki penis tapi kecil dan lengkap dengan testis. Fakta lain yang membuktikan Aprilia seorang pria adalah dirinya tidak mengalami haid atau menstruasi. 

Namun yang berlainan adalah cara Aprilia buang air kecil. Saluran kencing, tidak seperti laki-laki normal, saluran itu bermuara ke bawah testis, sehingga menyebabkan dia kencing dalam posisi duduk seperti wanita. 

"Saya dapati ada penis ukuran lebih kecil. 4 cm panjang diameter 3 cm. Saya dapatkan kantong buah zakar juga, ada 2 kanan kiri berisi testis yang dibungkus buah zakar. Namun saluran kencing tidak ada di posisi normal tapi ada di bawah ada di kantong kemaluannya. Jadi saya nilai secara fisik menderita hipospadia, " kata Guntoro dalam kesaksiannya. 

"Ada kelainan anatomi yang diderita, berupa perubahan penis ke arah dalam. Muara penis ke bawah penis ada di kantung buah zakar, dia menderita hipospadia berat. Pemohon sejak kecil itu alat kencingnya dari bawah, jadi harus jongkok, ini seperti posisi kencing sebagai wanita. Orang Tua ini memutuskan sebagai wanita waktu itu, " lanjut dia.