Kasus Perubahan Kelamin Manganang Pernah Dialami Atlet Indonesia
- Asie One
VIVA – Nama Aprilia Manganang viral. Ia tercatat sebagai atlet bola voli putri Indonesia itu membuat geger setelah statusnya sebagai laki-laki terkuak.
Dilansir dari VIVA Militer, setelah direkrut oleh TNI Angkatan Darat pada 2016, Manganang pun masuk adalam Korps Wanita TNI Angkatan Darat dengan pangkat Sersan Dua (Serda) TNI. Siapa sangka, awal Februari 2021 lalu identitas gender Aprilia sebenarnya terkuak.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa, mendapatkan informasi dari komandan tempat satuan Aprilia bertugas. Saat dilakuka pengecekan di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat Robert Wolter Monginsidi, ada indikasi bahwa Aprilia sebenarnya adalah seorang pria.
Namun demikian, akibat keterbatasan peralatan yang ada di rumah sakit tersebut, maka Aprilia pun dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Hal ini dilakukan, untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Hari ini saya ingin menyampaikan tentang salah satu prajurit TNI AD yaitu Serda Aprilia Santini Manganang. Aprilia Manganang ini tidak seberuntung kita semua. Jadi saat dilahirkan anak ini memiliki kelainan pada sistem reproduksi nya. Dalam terminologi kesehatan disebut Hipospadias," ujar Andika kepada VIVA Militer, Selasa 9 Maret 2021.
"Dari hasil pemeriksaan di Manado dengan keterbatasan Rumah Sakit Angkatan Darat R.W. Monginsidi, akhirnya saya memutuskan untuk memanggil Aprilia ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih jauh lagi," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan urologi, hasilnya sangat mengejutkan. Aprilia memiliki organ pria yang dan bahkan sama sekali tidak memiliki organ wanita. Lebih lanjut Andika menyatakan, hormon testoseron Aprilia justru masuk dalam kategori normal pria.
"Dari hasil pemeriksaan itu, ternyata bahwa dilihat dari pemeriksaan urologi (cek lagi) ternyata bahwa Sersan Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki-laki, bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita," ujar Andika melanjutkan
"Kemudian pemeriksaan hormonalnya pun begitu. Hormonalnya normal. Hormon testosteronnya juga diukur, sehingga secara faktual Sersan Manganang lebih memiliki hormonal yang masuk dalam kategori normal laki-laki. Pemeriksaan radiologi MRI juga menyatakan yang sama," kata dia.
Bukan yang Pertama
Kasus Manganang juga pernah terjadi di dunia olahraga. Pada dekade 1980-an, atlet perempuan lempar lembing nasional bernama Karnah Sukarta Wirasaputra berubah jenis kelaminnya dari perempuan menjadi laki-laki.
Melansir dari berbagai sumber, perempuan kelahiran Kabupaten Ciamis itu kemudian mengubah namanya menjadi Iwan Setiawan Setiadihardja Wirasaputra.
Bedanya, jika Manganang berubah jenis kelaminnya usai menjalani pemeriksaan medis, Karnah mengaku jenis kelaminnya berubah setelah bermimpi.
Ia bermimpi naik gunung, kemudian merasakan perubahan kondisi fisiknya mulai dari mengempisnya payudara, tumbuh jakun, hingga tumbuh organ kelamin laki-laki.
Karnah terkejut ketika bangun sudah mendapati dirinya sebagai seorang laki-laki. Ia kemudian tak lagi mengalami menstruasi.
Meski demikian, perubahan fisik itu ternyata disambut bahagia oleh kedua orangtuanya yang menganggap sebagai reinkarnasi kakak laki-laki Karnah yang meninggal dunia saat balita.
Kemudian, setelah berganti nama Iwan Setiawan, ia menikah dengan seorang perempuan bernama Pudji Astuti pada 16 November 1981.
Profil Manganang
Dari data yang dihimpun redaksi, Aprillia Manganang tercatat lahir di Tahuna, Sulawesi Utara pada 27 April 1992. Namanya berkibar setelah menjadi atlet voli andalan Indonesia bersama dengan kakaknya Amasya. Tak heran jika pemberitaan dirinya didominasi dengan kiprahnya di bola voli.
Karier profesionalnya di bola voli diawali dengan memperkuat Alco Bandung. Lalu ia juga sempat membela beberapa klub seperti BNI 46 hingga Manokwari Valeria. Namun puncak prestasinya di level klub terjadi saat ia memperkuat Jakarta Elektrik PNL dengan torehan tiga gelar Proliga. Ia juga sempat membawa PGN Popsivo Polwan menjadi kampiun.
Tak hanya itu, Aprillia Manganang juga pernah menyabet penghargaan pemain terbaik atau MVP sebanyak tiga kali (2016, 2017 dan 2019). Sukses di tanah air, ia akhirnya dipinang klub voli Thailand, Generali Supreme Chonburi E-Tech. Saat itu ia sukses membawa Generali Supreme Chonburi E-Tech menjadi jawara Thai-Denmark Super League 2019. Plus menyabet gelar MVP.
Bersama timnas Merah Putih, sosok bertubuh tegap ini berhasil mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2015 dan 2019 serta perak SEA Games 2017. Namun tahun lalu tepatnya pada September 2020, ia membuat gempar tanah air karena secara tiba-tiba memutuskan pensiun. Padahalnya usianya dianggap masih sangat produktif.
Disoraki penonton karena dicurigai laki-laki
Sejatinya isu gender Aprilia Manganang bahkan telah diendus pada 2011 saat debutnya di Proliga. Kecurigaan semakin menguat saat Aprilia Manganang berlaga di SEA Games Filipina pada 2015 silam. Saat itu ia menjadi publik enemy bersama tim Merah Putih. Penonton saat itu menyoraki Aprilia yang dianggap telah menutupi jenis kelaminnya. Adalah pelatih timnas Filipina yang awalnya menaruh kecurigaan jika Aprilia sejatinya laki-laki.
Akan tetapi, panitia pelaksana saat itu tidak menggubris kecurigaan tersebut dan membiarkan Aprilia terus bermain bersama skuad asuhan Muhammad Ansori di laga-laga selanjutnya. Namun sepanjang turnamen, ia terus menjadi sasaran ejekan penonton. Namun ia tetap cuek dan tak terintimidasi.
"Sama sekali tidak berpengaruh ke psikologisnya meski ada kasus ketika melawan Filipina. Dia maju terus. Aprilia ini memang cuek juga orangnya. Asal tahu saja, setiap dia dapat bola smash, sudah pasti mati itu bola. Tidak peduli dia mau penonton sorak-soraki pas dia dapat bola," kata Mimi Irawan, Koordinator Cabang Permainan Satlak Prima saat itu.
Profil Lengkap Aprilia Manganang
Nama lengkap: Aprilia Santini Manganang
Tempat, tanggal lahir: Tahuna, 27 April 1992
Tinggi badan: 170 cm
Berat badan: 76 kg
Posisi: Outside Hitter
Karier klub:
- Alco Indramayu (2011-2012)
- Jakarta BNI Taplus (2012-2013)
- Manokwari Valeria Papua Barat (2013-2014)
- Jakarta Elektrik PLN (2014-2017)
- Supreme VC (Thailand) (2018-2019)
- Jakarta PGN Popsivo (2018-2019)
- Bandung BJB Pakuan (2017-2020)
Prestasi:
Juara Proliga 2015, 2016, 2017, 2019
Individu:
- Proliga Best Scorer 2014-2015, 2016-2017
- Proliga Best Opposite Hitter 2014-2015, 2015-2016
- MVP VTV International Women's Volleyball Cup
- MVP Proliga 2016-2017, 2018-2019 -
- MVP Thai-Denmark Super League Women's Volleyball 2019