Rencana Vaksin Atlet dan Ofisial, Menpora: Disesuaikan Agenda Terdekat

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, tengah mengupayakan agar atlet, pelatih, dan ofisial jadi prioritas utama penerima vaksin corona COVID-19. Sebab, ada banyak agenda olahraga di sepanjang 2021.

Seperti diketahui, sejumlah agenda olahraga besar yang sejatinya dijadwalkan pada 2020 harus mundur satu tahun akibat pandemi COVID-19. Beberapa di antaranya adalah Olimpiade Tokyo dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.

Berkaitan dengan kondisi tersebut, Kemenpora pun berinisiatif mengajukan para atlet agar bisa masuk sebagai daftar penerima vaksin tahap awal. Pasalnya, mereka akan tampil di berbagai agenda olahraga dan membawa nama Indonesia.

Untuk itu, ditegaskan Zainudin, pihaknya saat ini sedang menghimpun data agar tak salah sasaran. Daftar penerima vaksin nantinya akan disesuaikan dengan jadwal kegiatan olahraga yang akan dijalani dalam waktu dekat.

Jadi, tak diberi secara acak. Tapi, menyesuaikan dengan cabang olahraga yang memiliki agenda olahraga paling dekat.

"Prinsipnya itu kami minta atlet masuk prioritas awal karena banyak atlet, pelatih, dan ofisial yang akan ikut beberapa kegiatan (olahraga) di depan mata. Semua data sedang kami rampungkan, semoga bisa cepat selesai," kata Zainudin dalam konferensi pers secara virtual melalui Zoom, Selasa 5 Januari 2021.

"Yang akan kami segerakan (divaksin) adalah yang akan mengikuti kegiatan dalam waktu dekat. Tentu, itu ada tahapan-tahapannya," lanjutnya.

Kendati demikian, Kemenpora tidak bisa mengintervensi siapa saja pihak-pihak yang akan menerima vaksin tahap awal. Kemenpora hanya membantu menghimpun data agar nantinya para atlet bisa divaksin di waktu yang tepat.

"Kemenpora hanya menyiapkan data. Yang menentukan kapan dan masuk prioritas adalah pihak yang terkait vaksinasi tersebut. Untuk itu, kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait," kata politikus Golkar tersebut.

Sebagai informasi, Indonesia sudah memesan 3 juta dosis vaksin Sinovac dan telah didistribusikan ke berbagai daerah di Tanah Air. Selain Sinovac, pemerintah juga sudah memesan vaksin OVID-19 lainnya, yakni AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax.