Lin Dan Penghancur Pebulutangkis RI yang Terkubur di Indonesia
- BWF
VIVA – Bulutangkis dunia baru saja kehilangan salah satu atlet terbaik. Li Dan, pebulutangkis asal China itu resmi mengumumkan pensiun melalui media sosial miliknya, Sabtu 4 Juli 2020.
Lin Dan mengakhiri 20 tahun karier di bulutangkis dengan segudang prestasi. Pada 2000-an, kehebatan Lin Dan hampir tidak tersentuh oleh lawan-lawannya. Ia pernah memenangi Olimpiade 2 kali, juara dunia 5 kali, juara All England 5 kali, 4 Kejuaraan Bulutangkis Asia.
Di kategori beregu, ia meraih 6 Piala Thomas bersama Timnas Bulutangkis China, salah satunya mengalahkan Indonesia di final pada 2010. Sedangkan di ajang Piala Sudirman, ia menjadi juara sebanyak 5 kali.
Lin Dan, bagi pebulutangkis Indonesia adalah suatu musibah. Selain menjadi raja bulutangkis dunia, Lin Dan adalah pebulutangkis yang sangat menakutkan bagi jagoan-jagoan Indonesia hingga detik ini.
Sebut saja legenda Indonesia, Taufik Hidayat. Dia tak mampu menandingi kehebatan Lin Dan. Kemudian Simon Santoso, dan Tomy Sugiarto pun tak bisa berbuat banyak saat berhadapan dengan Lin Dan. Buktinya, dalam data BWF, Lin Dan selalu dominan atas tiga jagoan Indonesia itu.
Dengan Taufik Hidayat contohnya, dari 17 pertarungan di antara mereka, Lin Dan berhasil menghempaskan Taufik 13 kali dan hanya kalah empat kali.
Pertemuan terakhir Lin Dan dengan Taufik terjadi pada perempat final Olimpiade 2012 di London. Ketika itu, Lin Dan dengan mudah menghabisi Taufk 21-9, 21-12.
Hal yang sama jika membandingkan Lin Dan dengan Simon Santoso. Dari 12 pertandingan, Lin Dan nyaris tak tersentuh atas Simon. Lin Dan menang 11 kali dan kalah satu kali.
Terakhir kali Lin Dan menggasak Simon pada 2014 silam di Australia Open. Istimewanya adalah kemenangan itu terjadi di final dan membuatnya menjadi juara. Lin Dan menang dalam pertarungan tiga gim 22-24, 21-16, 21-7.
Berikutnya, Sony Dwi Kuncoro yang digasak Lin Dan 9-3 dalam 12 pertemuan. Bukan cuma legenda-legenda Indonesia saja yang dihabisi Lin Dan, pemain muda Ihsan Maulana Mustofa juga tak lepas dari kedigdayaan Lin Dan atas jagoan Indonesia.
Ihsan yang masih muda dan memiliki kecepatan hanya sekali menang dalam lima pertarungannya melawan Lin Dan. Momen itu terjadi pada 2018 lalu di Malaysia Master.
Bukan cuma itu, dua andalan Indonesia di tunggal putra saat ini, Anthony Ginting dan Jonatan Christie belum mampu mendominasi atas Lin Dan.
Ginting, dari lima pertarungan melawan Lin Dan hanya menang dua kali, dan tiga kali kalah. Sedangkan Jonatan dari tujuh pertemuan kalah empat kali dan cuma menang tiga kali.
Menariknya, meski digdaya atas jagoan-jagoan Indonesia, Lin Dan belum pernah merasakan manisnya gelar di Indonesia. Contohnya di Indonesia Open. Terakhir kali Lin Dan tampil di Indonesia Open 2019.
Ketika itu, pria kelahiran Longyan tersebut tersingkir di babak kedua usai dikalahkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen. 22-24, 21-17, 13-21.
Di Indonesia Open 2015, 2017 dan 2018 nasib pebulutangkis yang dijuluki Super Dan itu lebih tragis. Dia tersingkir di babak pertama setelah dikalahkan Tommy Sugiarto, Wang Tzu-wei dan Prannoy H.S. Pada Indonesia Open 2016, Lin Dan dihancurkan Jonatan Christie di babak kedua.
Begitu juga dengan helatan Indonesia Masters. Lin Dan belum pernah juara di dalam turnamen barlabel World Tour Super 500 itu.
Di Indonesia Master 2020, Lin Dan tersingkir di putaran pertama (32 besar). Lin Dan dihancurkan tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen. Pada Indonesia Master 2018, Lin Dan juga kalah di babak pertama dari tunggal putra Thailand, Kantaphon Wangcharoen, dua gim langsung dengan skor 15-21, 19-21. Dengan begitu, Lin Dan dipastikan selama kariernya tak pernah juara di Indonesia.