Sugar Ray Robinson, Petinju yang Bikin Muhammad Ali 'Salim'

Sugar Ray Robinson (kanan) saat bertarung melawan Jake LaMotta
Sumber :
  • Boxing News

VIVA – 3 Mei 1921 di Georgia, Amerika Serikat lahir seorang anak laki-laki bernama Walker Smith Jr. Namun, dunia lebih mengenalnya dengan nama Sugar Ray Robinson.

Ray Robinson merupakan salah satu petinju terhebat yang pernah ada di dunia. Dia adalah seorang outlier. Dia melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan, menciptakan gaya yang belum pernah dilihat orang. Dia tidak terkalahkan dalam 85 pertarungan amatir, menang 65 kali dengan KO dan 40 dari mereka di ronde pertama.

Perubahan nama dari Walker Smith Jr menjadi Sugar Ray Robinson terjadi pada usia ke-15. Ketika itu ia ditolak masuk ke sebuah turnamen di New York karena tidak memiliki kartu Amatir Athletic Union.

Pada turnamen itu, usia minumum seorang petinju yaitu 18 tahun. Kemudian, ia meminjam akta kelahiran temanya bernama Ray Robinson. Adapun Sugar merupakan sebutan oleh sejumlah orang yang menggambarkan gaya bertinjunya yang manis bak gula (Sugar)

Ray Robinson menjalani debutnya di dunia tinju profesional pada 1940 ketika usianya 19 tahun. Dia bertarung menghadapi Joe Echevarria dan berhasil meraih kemenangan KO di ronde kedua. 

Melansir Mirror, karena mafia mengendalikan banyak pertarungan tinju saat itu, Robinson tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan pertarungan perebutan gelar juara dunia sampai pertarungannya yang ke-75.

Barulah pada 1946, Robinson melakoni pertarungan perebutan gelar melawan Tommy Bell. Sejak saat itulah, Robinson memegang gelar kelas welter hingga 1951. Robinson menjadi petinju pertama yang memenangi gelar juara dunia satu kelas (kelas menengah) sebanyak lima kali. 

Kemudian Robinson menjadi juara kelas menengah lima kali antara tahun 1951 dan 1960. Catatan bertandingnya: 200 pertarungan dengan 173 menang (108 KO), 19 kalah, 6 seri dan 2 “no contest”. Di 91 partai pertamanya, dia tak pernah kalah.

Pada tahun 1997, Robinson dinobatkan sebagai petinju terbaik sepanjang masa oleh majalah The Ring. Begitulah penampilan Robinson yang disebut banyak media dan pengamat sebagai “The Greatest” alias “Petinju Terhebat”.

Predikat tersebut sejatinya lebih familiar disandang Muhammad Ali. Tapi bahkan Ali pun salim kepada Robinson dan menggap Robinson sebagai idola. “Saya percaya saya petinju kelas berat terbaik sepanjang masa, tapi Ray Robinson petinju terbaik sepanjang masa,” kata Ali.