Menanti Nasib Indonesia Open saat Pandemi COVID-19
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Virus Corona COVID-19 terus mewabah. Negara-negara yang terdampak virus ini terus berupaya melakukan penanganan.
Mengganasnya COVID-19 juga berdampak pada bulutangkis dunia, sederet turnamen dibatalkan atau ditunda mengingat kondisi pandemi ini.
Turnamen terakhir digelar, BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020, 11-15 Maret lalu. Hingga detik ini para pebulutangkis dunia masih menjalani karantina.
Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengaku masih menanti jawaban federasi bulutangkis dunia (Badminton World Federation) tentang penjadwalan ulang turnamen Indonesia Open 2020, BWF World Tour Super 1000. Seperti pernah disampaikan, PBSI mengajukan dipindah ke bulan September 2020.
"Hingga saat ini BWF masih belum menentukan bagaimana kelanjutan event yang di-suspend. Jadi kami masih terus menunggu keputusannya, sambil mempersiapkan apa yang bisa disiapkan panitia di sini," ujar Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto dilansir dari badmintonindonesia.org, Sabtu 18 April 2020.
"Update terbaru adalah kami secara resmi sudah menyampaikan kepada pihak Istora bahwa event pasti akan ditunda dari jadwal awal. Dintunda sampai kapan, kami sudah infokan bahwa kami masih menunggu keputusan BWF dan pihak Istora mengerti keadaannya," tambahnya.
Budiharto menjelaskan, PBSI terus menjalin komunikasi dengan manajemen Istora untuk mencari waktu yang tepat menyelenggarakan Indonesia Open 2020.
"Reservasi Istora ternyata cukup padat akibat banyak event yang ditunda. Kami minta dibuatkan beberapa alternatif ke manajemen Istora, kira-kira dari September sampai Desember. Nanti akan kami sampaikan ini ke BWF, mana yang cocok jadwalnya," kata dia.