Pandemi Corona dan Nasib Tragis Raja Bulutangkis Dunia di Negeri Jiran
- VIVA.co.id
VIVA – Virus Corona terus mewabah, hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi negara-negara yang terdampak virus COVID-19 tersebut.
Bulutangkis dunia juga terdampak, sederet turnamen ditunda akibat mengganasnya virus bernama COVID-19. Terakhir diselenggarakan adalah BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020 11-15 Maret lalu.
Pebulutangkis top dunia tengah menjalani masa isolasi mandiri, banyak di antara mereka yang mejalani latihan sendiri di rumah, ada juga yang diisolasi di pelatnas.
Seyogyanya, hari ini tengah dilangsungkan turnamen BWF World Tour Super 750, Malaysia Open 2020, 31 Maret hingga 5 April di Axiata Arena.
Mengulas sedikit soal Malaysia Open, turnamen ini menjadi memori kelam bagi raja bulutangkis dunia, Kento Momota. Dua tahun berturut-turut (2018-2019) menelan pil pahit di turnamen ini.
2019, tunggal putra Jepang itu harus gigit jari setelah tumbang di babak 16. Kento pemegang rangking 1 dunia tak secara tak terduga dihabisi pebulutangkis Indonesia, Jonatan Christie. Bahkan Kento takluk dua game langsung.
Sementara itu, di 2018 paling menyakitkan. Sejak babak pertama hingga semifinal Kento melaju mulus dengan menghancurkan sederet pebulutangkis dunia.
Partai pertama, Kento melumat Anthony Sinisuka Ginting. Kala itu Ginting harus takluk lewat drama rubbergame. Babak 16 besar, giliran pebulutangkis Korea Selatan, Son Wan Ho jadi korban. Kento melumat Wan Ho hanya dalam satu game, lawannya menyerah karena cidera.
Pada perempatfinal, pebulutangkis Taiwan, Chou Tien Chen jadi korban Kento. Ia menang dua game langsung. Semifinal membara, Kento menghabisi Kidambi Srikanth dari India dua game langsung.
Petaka terjadi di babak final. Legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei mengubur mimpi Kento. Chong Wei menang dua game langsung.
Seperti diketahui, saat ini Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memutuskan untuk menunda rangkaian turnamen. “BREAKING: BWF telah membatalkan semua Tur Dunia BWF dan turnamen lainnya yang disetujui BWF mulai dari 16 Maret-12 April,” tulis BWF, Sabtu 14 Maret 2020 dilansir dari akun resmi Twitter mereka.
Adapun deretan turnamen yang menjadi korban Covid-19 hingga 12 April ada empat. Pertama ada Swiss Open Super 300 (17-22 Maret 2020).
Turnamen kedua adalah India Open Super 500 (24-29 Maret 2020). Ketiga Malaysia Open Super 750 (31-05 April 2020).
Selanjutnya, Singapura Open Super 500 (07-12 April 2020). Selain itu ada tambahan yaitu Badminton Asia Championships, bahkan Piala Thomas dan Uber juga ditunda. Begitu juga degan Olimpiade Tokyo 2020 juga ikut ditunda.
Baca: Olimpiade Diundur, Pelatih Ganda Putra Atur Program Baru The Daddies