Gabung ke Persija, Kutukan Pemain Bintang Mengintai Marco Motta
- VIVA/Robbi Yanto
VIVA – Kutukan pemain bintang mengintai Marco Motta di Persija. Ya, kompetisi sepakbola Indonesia, atau yang saat ini bernama Liga 1 memang kurang bersahabat bagi pemain-pemain yang memiliki status top.
Sudah banyak 'korbanya'. Meski pernah memperkuat tim-tim terkenal, bukan jaminan bisa langgeng bermain di Indonesia.
Jauh sebelum Motta, pemain top Eropa sudah lebih dulu melanjutkan kariernya di Indonesia. Sebut saja Michael Essien (Chelsea, Real Madrid, AC Milan/Persib Bandung), Carlton Cole (West Ham United/Persib Bandung), Mohamed Sissoko (Liverpool/Mitra Kukar),
Kemudian, Peter Odemwingie (Lokomotiv Moscow/Madura United), Didier Zokora (Tottenham Hotspur/Semen Padang), hingga Eeron Markannen (Real Madrid/PSM Makassar),
Dengan status pemain bintang, namun nama-nama di atas tidak berhasil mempersembahkan gelar juara untuk timnya di Indonesia. Mirisnya, bahkan mereka tak mampu bertahan lebih dari dua musim berkarier di Indonesia. Alasannya, pemampilan mereka tak sesuai dengan ekspektasi klub.
Motta patut waspada. Pasalnya, sebelum gabung Persija, dia menganggur sejak Juli 2019 lalu. Tentu, Motta butuh waktu untuk mengembalikan performa terbaiknya karena sudah lebih tujuh bulan tak merasakan atmosfer kompetisi.
Akan tetapi, Motta tak peduli dengan catatan itu. Pemain 33 tahun tersebut hanya ingin mempersembahkan permainan terbaiknya untuk Persija dan tak mau memikirkan kegagalan para pendahulunya.
"Jujur saja, saya tidak tahu apa-apa tentang mereka di sini. Saya hanya bicara soal saya. Saya akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan level permainan," kata Motta.
"Saya sudah pernah bermain di Italia, Spanyol, dan Inggris. Bagi saya sepakbola yang paling penting adalah kemenangan. Saya mau berjuang untuk tim dengan lambang Monas di dada dan memenangkan setiap pertandingan," ucapnya.