Penakluk Anthony Ginting di Final Tragis Mengganas Lagi di Senayan
- VIVA.co.id
VIVA – Luar biasa, Lee Cheuk Yiu menjadi orang pertama yang berhasil lolos ke perempatfinal tunggal putra BWF World Tour Super 500, Indonesia Masters 2020.
Pebulutangkis Hong Kong ini lolos ke perempatfinal setelah di babak kedua mengalahkan wakil Korea Selatan, Heo Kwang Hee.
Dalam duel yang baru saja dilangsungkan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis 16 Januari 2020, Lee dipaksa bermain rubbergame selama 58 menit.
Sejak game pertama dimulai juara Hong Kong Open 2019 itu langsung mendominasi pertandingan, Heo benar-benar tak diberi kesempatan untuk mengembangkan permainan dan dipaksa menyerah 21-13.
Di game kedua, situasi berbalik. Kali ini giliran Lee yang dibuat kesulitan menghadapi gempuran pemegang ranking 38 dunia itu. Dan akhirnya Heo mencuri kemenangan dengan poin 15-21.
Kekalahan di game kedua cukup membuat semangat Lee berkobar. Sebaliknya, kemenangan membuat Heo semakin yakin bisa menghancurkan pemegang ranking 23 dunia itu.
Namun, kali ini Lee benar-benar tak mau mengulang kesalahan yang sama, sejak awal dia langsung menekan Heo dan hasilnya, Heo dibuat kocar-kacir dengan serangan cepat Lee. Akhirnya Lee merebut kemenangan dengan angka telak 21-12.
Dengan kemenangan ini Lee melaju ke perempatfinal dan menentang pemenang duel antara rekan senegaranya, Ka Long Angus melawan tunggla putra andal China, Shi Yuqi.
Di laga perdana Lee mampu mencuri perhatian dunia dengan membuat geger Senayan setelah secara tak terduga menumbangkan penguasa ranking 2 dunia Chou Tien Chen.
Perlu diketahui, nama Lee pernah menghebohkan dunia karena secara tak terduga tampil ganas dan menjuarai Hong Kong Open 2020. Namun di balik kejayaan itu, Lee sempat menjadi korban bully pecinta bulutangkis Indonesia.
Sebab terjadi sebuah kontroversi di final yang menyebabkan pebulutangkis andalan RI, Anthony Sinisuka Ginting harus menerima kenyataan pahit gagal naik podium juara.
Memang kontroversi yang terjadi di final tragis itu bukan diperbuat Lee. Tapi kontroversi tercipta dari hasil sebuah keputusan wasit terhadap Anthony Ginting.
Saat itu, wasit menjatuhkan sanksi fault kepada Antothony Ginting karena dinilai melanggar aturan saat memukul bola. Yang paling menyakitkan tentunya, ketika itu Anthony sedang berusaha menggagalkan kemenangan Lee yang sudah unggul di game tambahan pada kedudukan 21-20. Lee akhirnya diputuskan meraih 1 poin pamungkas dan menjuarai turnamen itu.
Duel final antara Lee dan Anthony harus dituntaskan melalui rubbergame setelah keduanya saling merebut kemenangan di dua game normal. Anthony memenangkan game pertama dengan poin 16-21, kemudian Lee membalasnya di game kedua dengan angka 21-10.
Baca: Keanehan Kevin/Marcus saat Hampir Tumbang di Senayan Semalam