Kisah Kejayaan China dan Tragedi Bulutangkis RI di Malaysia Masters

Kim Gi Jung/Lee Yong Dae.
Sumber :
  • BWF

VIVA – 10 laga semifinal BWF World Tour Super 500, Malaysia Masters sudah tuntas dilangsungkan di dua lapangan Axiata Arena, Kuala Lumpur, Sabtu 11 Januari 2020.

Banyak kisah dari peristiwa tak terduga terjadi di babak perebutan 10 tiket menuju final itu. Yang paling menarik ialah keberhasilan China memborong dua mahkota juara sebelum final dilangsungkan.

China menyegel tahta juara ganda putri dan ganda campuran. Negeri panda memastikan gelar juara itu jatuh ke tangan mereka setelah terjadi All Chinese Finals di kedua sektor.

Gelar juara pertama yang direbut China yakni sektor ganda putri. Tahta juara ini dikunci setelah Du Yue/Li Junhui dan Li Wei Mei/Zheng Yu dipastikan lolos ke final.

Du/Li lolos ke final usai kalahkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida. Sedangkan Li/Zheng melaju ke final setelah menghabisi Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Tak lama berselang, China kembali merebut gelar juara di sektor ganda campuran setelah dua raksasa ganda campuran dunia menghancurkan lawan-lawannya di semifinal.

Pesta juara sektor ini diawali dari kemenangan sang monster bulutangkis dunia, pemegang gelar Juara Dunia 2018 dan 2019, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Penguasa ranking 1 dunia ini mengalahkan ganda RI, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Kemudian giliran ranking 2 dunia, Wang Yilyu/Huang Dongping meraih tiket ke final. Di semifinal mereka melumat wakil tuan rumah, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

China juga berhasil merebut 2 tiket ke final lainnya, yakni di sektor tunggal putri melalui penguasa ranking 1 dunia Chen Yufei dan sektor ganda putri via Juara Dunia 2018, Li Junhui/Liu Yuchen.

Chen Yufei secara tak terduga menghancurkan ratu bulutangkis dunia, Carolina Marin. Hebatnya lagi, juara All England Open 2019 itu cuma butuh dua game saja menghentikan langkah pemilik gelar 3 Juara Dunia dan peraih emas Olimpiade Rio 2016 di Malaysia Masters.

Kejutan besar diciptakan Li/Liu, mereka menumbangkan sang Juara Dunia 2019, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Laga semifinal berlangsung sangat dramatis melalui rubbergame.

Sementara itu, hanya ada satu wakil China saja yang mengalami kekalahan di semifinal. Dia adalah He Bing Jiao. Pemegang ranking 7 dunia itu dikalahkan Tai Tzu Ying.

Di saat China berjaya, tragedi menerpa bulutangkis RI di semifinal Malaysia Masters 2020 ini.  4 ganda RI yang bertanding di fase ini semuanya mengalami kekalahan.

Kekalahan pamungkas diterima RI dari sektor ganda putra, satu-satunya wakil tersisa yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ditumbangkan ganda anyar Korea Selatan, Kim Gi Jung/Lee Yong Dae. Meski cuma bermodal ranking 26 dunia, Kim/Lee dengan mudahnya melumat Fajar/Rian dan merebut 1 tiket terakhir ke final.

Kekalahan ini sangat menyakitkan bagi Indonesia, sebab Fajar/Rian merupakan wakil RI terakhir yang tersisa setelah 3 ganda lainnya mengalami kekalahan di semifinal. Dengan hasil ini Indonesia dipastikan hancur leburdan pulang tanpa gelar juara.

Tak hanya itu saja, kekalahan ini juga membuat Ri kehilangan tahta juara ganda putra yang telah selama 4 tahun beruntun dikuasai.

Kevin/Marcus menyumbang 2 gelar juara dari Malaysia Masters 2016 dan 2019, Fajar/Rian membawa pulang gelar juara Malaysia Masters 2018 dan Berry Angriawan/Hardianto mempersembahkan gelar juara Malaysia Masters 2017.

Tak cuma Indonesia yang dibuat merana di turnamen ini, sang tuan rumah juga sama. Satu-satunya wakil Malaysia yang tersisa malah tumbang dihabisi raja bulutangkis dunia, Kento Momota. Dia adalah Lee Zii Jia. Tunggal putra andalan jiran itu tersungkur dalam duel sengit selama 43 menit.

Yang paling menarik, hanya ada satu wakil Eropa di final nanti. Ya, sang raja superseries Viktor Axelsen lolos ke final setelah menamatkan karier Ng Ka Long Angus di Malaysia Masters 2020.

Baca: Raja Bulutangkis Dunia Kubur Hasrat Jiran Berjaya di Malaysia Masters