Nasib Buruk Penghancur Anthony Ginting di Final Tragis dan Kontroversi
- BWF
VIVA – Nasib buruk dialami juara tunggal putra BWF World Tour Super 500, Hong Kong Open 2019, Lee Cheuk Yiu. Dia menjadi salah satu pebulutangkis pertama yang harus hengkang dari Korea Masters 2019.
Di turnamen BWF World Tour Super 500 itu, Lee dipecundangi di laga perdana oleh tunggal putra Thailand, Kantaphon Wangcharoen.
Dalam duel yang dilangsungkan di Gwangju Women's University Stadium, Gwangju Metropolitan City, Korea, Lee dipecundangi Kantaphon dalam dua game tanpa balas dengan angka 21-16 dan 21-15.
Kekalahan Lee dari Kanthapon cukup mengejutkan, sebab dia baru saja membuat gempar dunia bulutangkis atas kemenangan tragis dan penuh kontroversi di final Hong Kong Open 2019.
Pada final Hong Kong Open 2019 itu, Lee mengalahkan pebulutangkis RI, Anthony Sinisuka Ginting melalui rubbergame dengan angka 16-21, 21-10 dan 22-20.
Duel Lee dan Antony menjadi kontroversi sebab terjadi benar-benar di detik-detik terakhir pertarungan. Yakni di menit 77 game tambahan. Dan terjadi di poin terakhir yang didapatkan Lee untuk menyudahi perlawanan Anthony Ginting dan merebut gelar juara.
Baca: Terkuak Kontroversi Anthony Ginting di Final Tragis Hong Kong Open
Poin kemenangan Lee didapatkannya setelah wasit menyatakan telah terjadi pelanggaran alias fault yang dilakukan Anthony Ginting ketika memukul bola tanggung di atas net yang dilepaskan Lee.
Anthony Ginting sempat melakukan protes keras atas keputusan itu, Anthony merasa tak ada yang salah dengan pukulan serobotan itu. Dan seharusnya poin didapatkannya sebab bola hasil pukulannya masuk telak di area tengah pertahanan Lee.
Namun, wasit tak menggubris protes dari Anthony. Dan memutuskan pukulan Anthony sebagai foul dan memberikan poin ke Lee.
Saat Anthony melakukan protes, Lee juga sempat menghampiri wasit. Namun setelah wasit memutuskan Anthony melakukan pelanggaran, Lee langsung melompat kegirangan meluapkan kemenangan tragis dan dramatisnya itu.
Pelanggaran yang diputuskan wasit itu terjadi saat Anthony dan Lee terlibat reli cepat. Kala itu Lee sedang unggul pada kedudukan 21-20 dan hanya membutuhkan 1 angka terakhir.