Berjasa Besar di Triathlon, Arman Van Kempen Sabet Golden Award

Arman Van Kempen (kanan)
Arman Van Kempen (kanan)
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto (11-02-19)

VIVA – Jawa Timur bisa bangga pada Arman Van Kempen. Pria asal Surabaya ini menjadi satu-satunya orang Jawa Timur yang meraih penghargaan Golden Award Siwo PWI 2019 kategori penggerak olahraga di Grahadi, Surabaya, Jumat malam, 8 Februari 2019. 

Nama Van Kempen sejajar dengan sejumlah tokoh penggerak olahraga nasional yang meraih penghargaan serupa. Mulai Yayuk Basuki (Tenis), Martin Daniel (Tinju), Brigjen TNI (Purn) Karel Albert Ralahatu, hingga CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran. 

Wajar jika Van Kempen dinobatkan sebagai salah satu peraih penghargaan Golden Award oleh para wartawan olahraga. Salah satu kiprah pentingnya tahun lalu adalah menyelamatkan tim Pelatnas Triathlon Indonesia di Asian Games 2018. 

Pria yang banyak menghabiskan waktunya di laut itu menggelontorkan dana miliaran untuk persiapan atlet triathlon Indonesia, termasuk mendatangkan pelatih Olimpiade Brasil. Saat itu, triathlon kesulitan dana lantaran konflik dualisme Federasi Trialthon Indonesia (FTI). 

"Saya tidak tahu penyebab pastinya, saat itu saya hanya ingin atlet triathlon terus berlatih dan tampil di Asian Games," ujar Arman usai menerima penghargaan Golden Award Siwo PWI. 

Meski sudah menggelontorkan dana miliaran dan belum menyumbangkan medali di Asian Games, Van Kempen belum menyerah. Penghargaan Golden Award menjadi salah satu penyemangat untuk tetap menggerakkan olahraga triathlon yang baru dipertandingkan resmi di Asia Games 2018 lalu. 

"Tahun ini kita akan fokus untuk melakukan pembinaan triathlon di Jatim. Saya akui tahun kemarin memang banyak tersita untuk mengurusi Pelatnas," ucap pria yang menjabat Ketua Pengprov FTI Jatim. 

Sebelum berkutat di triathlon, Van Kempen sebenarnya bukan orang baru di dunia olahraga. Lewat klub Jasalindo Sport, dia membina atlet renang, balap sepeda hingga selam. 

Bahkan hektraan tanah pribadi miliknya yang berada di Lawang, Malang, disulap menjadi arena olahraga. Mulai kolam renang, lintasan balap dan mes atlet dengan fasilitas standar internasional. 

"Sekarang fasilitas atlet sudah cukup lengkap di sana, nutrisi kita perhatikan. Saya juga bisa mantau langsung perkembangan atlet dengan perkembangan teknologi yang ada, meski tidak berada di sana. Ada kepuasan sendiri jika melihat anak-anak bisa juara," ujar mantan atlet balap motor ini. (ase)