Indonesia Tambah Satu Medali di Hari Terakhir ATC 2019
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Pembalap sepeda junior putra Indonesia, Angga Dwi Wahyu Prahesta gagal menambah torehan medali emas pada ajang Asian Track Championship 2019.
Hasil ini dipastikan setelah Angga hanya sanggup finis di urutan kedua nomor balapan Omnium di Jakarta International Velodrome, Minggu 13 Januari 2019.
Angga sebenarnya memiliki peluang untuk mendulang medali emas hingga balapan keempat yaitu point race. Namun, ia harus kecolongan dari pembalap Kazakhstan, Danill Pekhotin yang berhasil menggesernya dari posisi puncak.
Point race di balap sepeda sendiri merupakan perlombaan yang selayaknya balapan Nascar. Dengan format 20 km untuk junior, pembalap melakuan sprint untuk meraih poin di setiap 10 lap yang ditandai dengan bunyi bel.
Poin, berturut-turut lima, tiga, dua dan satu, akan diberikan kepada empat pebalap pertama yang menyelesaikan sprint terdepan. Besaran poin pun akan digandakan pada sprint terakhir di penghujung balapan.
Pembalap juga bisa meraih 20 poin tambahan jika melakukan overlap terhadap atlet balap sepeda lainnya. Pembalap sepeda yang memiliki poin terbanyak keluar sebagai pemenang.
Angga yang sempat memimpin lomba hingga sprint ke tujuh, akan tetapi di 10 lap terakhir, Pekhotin melancarkan tekanan dan berhasil menyalip di belakang rombongan utama untuk melakukan overlap demi poin ganda di sprint terakhir.
"Pertandingan tadi sangat berat, karena ada empat lomba. Dan, race terakhir yaitu point race merupakan race yang paling krusial," kata Angga, saat ditemui wartawan seusai lomba.
Total Angga hanya mengumpulkan 129 poin pada balapan yang terdiri dari empat nomor itu (scratch, tempo, elimination dan points race).
Sedangkan, Danill Pekhotin memimpin dengan 133 poin dan perunggu di nomor Omnium junior diraih pembalap Taiwan, Chih Sheng Chang dengan 116 poin.