Kesaksian Puspita Lihat M Fadli Kecelakaan Mengerikan di Sentul

M Fadli sebelum mengalami kecelakaan fatal di Sentul.
Sumber :
  • IG M Fadli

VIVA – Muhammad Fadli Imammudin adalah atlet Para Sepeda andalan Indonesia untuk Asian Para Games di Jakarta, 6-13 Oktober 2018. Sebelum menjadi atlet Para Sepeda, Fadli merupakan pembalap motor.

Fadli memiliki sederet prestasi di dunia balap motor, Nasional IRS 2013 Supersport 600cc, Indoprix 2007 kelas MP1 dan MP2, FIA UAM Asian Road Race 2004 kelas 110 Seeded. Tahun 2015, Fadli meraih gelar juara Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 seri-2.

AARC 2015 seri-2 tersebut menjadi balapan terakhir Fadli. Sebab saat mencapai garis finis dan melakukan selebrasi usai menjadi juara di Race 2 kelas 600 cc Supersport ARRC, Fadli mengalami kecelakaan fatal.

Ia ditabrak dari belakang oleh pembalap AP Honda Thailand, Jakkrit Sawangswa. Singkatnya, Fadli harus pensiun dari dunia balap pada 2016 karena salah satu kakinya harus diamputasi.

Mantan atlet balap sepeda yang juga kemudian menjadi pelatih Fadli, Puspita Mustika Adya bercerita soal kecelakaan yang dialami anak didiknya itu. Bahkan, Puspita menyaksikan kecelakaan yang menimpa Fadli itu dengan matanya sendiri.

"Saat itu saya ditelepon oleh Tinton Suprapto (mantan pembalap nasional). Waktu itu Om Tinton mengundang saya untuk datang ke Sirkuit Sentul untuk memberikan dukungan kepada Fadli. Saya kemudian datang. Bahkan saya diajak bersalaman dengan Fadli. Ketika itu saya berangkat dari rumah dengan mengayuh sepeda ke Sentul dan mengenakan perlengkapan untuk sepeda," kata Puspita saat ditemui di salah satu Hotel di Solo, Kamis, 20 September 2018.

FOTO: Puspito Mustika Adya

Tak ada firasat apapun yang terpintas di benak Puspita. Menurutnya,  setiba di Sentul dirinya mendapatkan tempat duduk di VIP. Namun, tak disangka, saat dirinya dan penonton bersorak sorai atas keberhasilan Fadli mencapai garis finis. Kecelakaan pun terjadi.

"Saya kemudian duduk di VIP. Saat Fadli berhasil menang kami kemudian bersorak dan senang. Namun tiba-tiba terdengar suara tabrakan dan saya melihat sepatu Fadli terlempar sekitar 50 meter. Petugas medis dan mobil ambulans kemudian datang dan melakukan penanganan, kalau tidak salah sekitar 15 menit sebelum di bawa ke rumah sakit," kata Puspita.

Usai menjadi saksi dalam kecelakaan hebat tersebut, Puspita mengakui, ia tidak berani untuk menjenguk Fadli. Puspita menyebutkan, ia trauma menyaksikan kecelakaan itu.

Puspita kembali berkomunikasi dengan Fadli setelah ia melihat sebuah foto yang diunggah mantan pembalap MotoGP 250 cc asal Indonesia, Doni Tata.

Saat itu, Doni Tata dan Fadli sedang berlatih sepeda dan kemudian fotonya diunggah di Facebook. Puspita kemudian menghubungi Doni Tata untuk meminta kontak Fadli.

"Nah saya kemudian malah yang bingung sendiri untuk memulai pembicaraan dengan Fadli. Namun ternyata Fadli, saat dihubungi dan saya meminta untuk bergabung dengan tim Para Sepeda, ia bersemangat," ujar Puspita.

Puspita mengatakan, hanya ada satu kalimat yang disampaikan Fadli kepadanya saat ditawarkan bergabung tim Para Sepeda.

"Waktu saya jelaskan soal Para Sepeda, Fadli saat itu hanya tanya, 'apakah masih berhubungan dengan kecepatan?' Saya jawab iya. Setelah ia tertarik, kemudian kami janjian untuk bertemu di rumahnya," katanya.

Puspita kemudian menjelaskan soal Para Sepeda. Setelah itu Fadli diajak untuk mengikuti kejuaraan di Bahrain pada 24 Februari-3 Maret 2017. Puspita dan Fadli ketika itu hanya memiliki waktu persiapan kurang dari tiga bulan.   

Meski persiapan sangat mepet. Tapi Fadli menunjukkan hasil yang luar biasa. Saat di Bahrain, Fadli turun di Time Trial Kelas C4. Saat di ASEAN Para Games 2017, Fadli menyumbangkan medali perunggu di nomor Track putra 1 km.  

"Fadli langsung menempati peringkat empat, kalah dari pembalap India. Setelah itu Fadli semakin bersemangat untuk menekuni Para Sepeda," ucap Puspita.

Baca: Kisah M Fadli Bangkit dari Tragedi Kecelakaan Sentul