Tim Bridge Indonesia Gagal Meraih Target Medali Emas
- ANTARA/INASGOC/Andry Praseto
VIVA – Tim Bridge Indonesia gagal mempersembahkan satu pun medali emas untuk di Asian Games 2018. Meski memiliki pencapaian mentereng dalam beberapa kali turnamen internasional jelang Asian Games, para penggawa bridge Indonesia hanya bisa menyumbangkan empat medali perunggu.
Perunggu yang berhasil diraih tim bridge Indonesia berasal dari nomor men's pair, mixed pair, mixed team, dan supermixed team. Padahal, Ketua Umum Gabungan Asosisasi Bridge Seluruh Indonesia (GABSI), Eka Wahyukasih menargetkan atlet-atletnya dapat meraih dua medali emas di Asian Games Jakarta-Palembang.
“Saya selaku ketua umum GABSI dan yang juga manajer tim bridge Indonesia, mohon maaf kepada pemerintah, KONI, Chef de Mission (Cdm) kontingen Indonesia, Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), dan masyarakat Indonesia yang mengharapkan kami dapat yang terbaik. Saya tidak ingin beralasan apa pun karena saya gagal dan saya menjadi yang paling bertanggung jawab atas kegagalan ini,” ujar Ekawahyu dalam jumpa pers usai laga final bridge di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 1 September 2018.
Lebih lanjut, Ekawahyu menjelaskan, peluang Indonesia untuk mendapat medali emas sebenarnya sangat besar di nomor beregu. Namun, ada kesalahan yang dilakukannya, yakni mengganti pemain yang sudah bisa menempatkan posisi Indonesia di puncak klasemen sementara.
“Saya memilih mengistirahatkan pemain agar bisa ke final karena berpikir Indonesia sudah sulit dikejar. Tapi, jadinya justru kalah telak oleh tim papan bawah. Sementara di nomor pasangan, merupakan kategori yang sulit diprediksi, siapa pun bisa menang,” ucap Ekawahyu melanjutkan.
Salah satu pemain Indonesia yang turun di nomor pasangan campuran, Taufik Gautama Asbi, mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya kurang beruntung kali ini.
“Kekurangan kami, ialah para lawan di Asian Games juga sudah sangat lama berlatih di luar negeri. Sementara kami baru satu tahun terakhir,” kata Ekawahyu.