Ketua INASGOC Dibuat Stres Siapkan Asian Games 2018

Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC), Erick Thohir (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA – Hanya memiliki waktu 2,4 tahun, Indonesia Asian Games Orginizing Committee (INASGOC), selaku panitia Asian Games 2018, bekerja ekstra keras demi peluang Indonesia menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya. Bukan perkara gampang mengelola persiapan dan jalannya Asian Games, tapi penuh dengan aral.

Ketua INASGOC, Erick Thohir, mengakui jika waktu persiapan Asian Games 2018 terbilang sempit. Akan tetapi, kerja keras jajaranya di INASGOC, dinilai maksimal menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan di multievent akbar olahraga kawasan Asia.

Tak sungkan, Erick mengaku sempat stres saat mulai melakukan persiapan sejak Maret 2016. Erick menceritakan jika perjuangannya menyiapkan Asian Games 2018 juga berliku. Meski punya waktu sempit, INASGOC dibuktikannya bisa bekerja secara maksimal.

"Stres. Ya lah. Karena, waktunya sangat mepet dan kerjanya luar biasa keras. Kita baru mulai melakukan persiapan pada Maret 2016. Ya, sangat mepet lah buat persiapan sebuah multievent," ucap Erick kepada VIVA.

Fakta lainnya adalah, saat Erick memulai persiapan pada Maret 2016, Olympic Council of Asia (OCA) sempat akan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Pria yang juga menjabat Presiden Inter Milan tahu masih banyak kendala. Hal tersebut tak lepas dari masalah kurangnya dana, serta beberapa fasilitas.

"Stres. Saat itu kami rapat koordinasi dengan OCA (Olympic Council of Asia), karena saat itu juga kita sedang berada di ujung tanduk. Dimana, Indonesia akan dicabut (status) tuan rumahnya, dan akan diberikan ke negara lain," kata Erick melanjutkan.

"Ya, kita enggak siap sama sekali dan bisa saja dipindahkan ke negara lain. Belum ada kepastian dana, athlete village. Belum ada apapun sama sekali pada Maret 2016," ujarnya.