Reaksi Eko Yuli Terancam Gagal Sabet Emas di Asian Games

Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan (tengah)
Sumber :
  • Asiangames.id

VIVA – Pasca kepastian Federasi Angkat Besi Asia (AWF) yang memastikan pencoretan kelas 62 kg di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, memberikan komentarnya. Eko terancam gagal menyabet medali emas di kelas andalannya.

Eko memang jadi andalan Timnas Angkat Besi Indonesia di kelas 62 kg, dalam gelaran Asian Games 2018 nanti. Namun setelah kepastian pencoretan kelas 62 kg oleh AWF, lifter berusia 28 tahun ini terancam gagal mempersembahkan emas perdana di ajang Asian Games.

Usai mengetahui kabar ini, Eko mengaku tak terlalu memikirkannya. Atlet kelahiran Lampung 24 Juli 1989 ini mengatakan siap tampil di kelas 69 kg, jika memang kelas 62 kg benar-benar tak dipertandingkan.

Namun demikian, Eko yang sudah mengetahui kabar ini merasa cukup janggal. Sebab, Indonesia yang menjadi tuan rumah Asian Games 2018 seharusnya bisa menentukan sikap soal keputusan AWF. Oleh karena itu, Eko berharap Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Binaraga (PB PABBSI) dan INASGOC (penyelenggara Asian Games 2018), bisa memperjuangkan kelas 62 kg agar tetap bisa dipertandingkan.

"Ya, saya sudah tahu dari Selasa (20 Februari 2018) kemarin. Semuanya tergantung gimana (PB) PABBSI, penyelenggara Asian Games (INASGOC), gimana mereka memperjuangkannya. Kita kan tuan rumah, masa kita yang diatur-atur," ujar Eko saat dihubungi VIVA, Rabu 22 Februari 2018 malam WIB.

"Kalau enggak bisa main di situ (kelas 62 kg), ya main di kelas yang ada saja, mungkin di 69kg. (Ketakutan) enggak ada sih, santai saja. Yang pasti akan lebih berat. Persiapan di (kelas) 62 kg saja berat, apalagi di 69 kg," katanya.

Eko sebelumnya mampu meraih medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Di ajang Asian Games, Eko yang sudah tampil sejak 2010, baru berhasil mendapat dua perak. Dua perak disumbang Eko di Asian Games 2010 Guangzhou, dan 2014 Incheon.