Shooting Guard Stapac Ramal Nasib Timnas Basket di AG 2018
- Donny Adhiyasa
VIVA – Perhelatan Asian Games 2018 tinggal menyisakan waktu 7 bulan ke depan menuju mulai bergulirnya pesta olahraga bergengsi benua Asia tersebut. Indonesia sebagai tuan rumah pun kian memantapkan persiapan, baik dari sisi penyelenggaraan mau pun membidik sukses prestasi.
Sejumlah cabang olahraga (cabor) kian menyusun strategi menatap torehan apik di depan publik Tanah Air. Dan cabang basket juga tak luput dari perhatian, mengingat animo besar dari salah satu cabor populer tersebut.
Lantas bagaimana peluang skuat Merah Putih dalam bersaing pada multievent Asia 4 tahunan itu? beberapa pebasket nasional yang berkiprah di ajang IBL pun tak ragu mengutarakan pandangannya.
Meski terbilang masih tertinggal secara kualitas dari deretan negara mapan di arena basket internasional, namun gairah dan antusiasme publik Tanah Air dipercaya akan menghadirkan energi istimewa bagi Mario Wuysang cs.
"Secara kelas permainan memang banyak tim-tim negara Asia lain yang punya level di atas kita. China, Korea Selatan, Iran, Lebanon, Jepang itu jelas punya kualitas. Tapi pengalaman timnas bersaing ketat dengan Filipina di Asia Tenggara juga jadi pengalaman bagaimana mengatasi lawan yang lebih tangguh," ungkap pebasket asal klub Stapac Jakarta, Oki Wira Sanjaya kepada VIVA, Rabu 10 Januari 2018.
"Rasa optimis tetap ada, karena faktor tuan rumah dan masuknya satu pemain naturalisasi. Sebab pasti kita mau fight dan nggak mau juga baru sekali main langsung kalah. Perempat final ya jadi capaian yang bisa realistis," ujar pemain yang dikabarkan masuk dalam seleksi timnas basket Asian Games 2018 itu.
Atmosfer basket nasional kini memang kian bergairah dan mencuatkan ekspektasi tinggi terlebih lagi usai Indonesia ditetap sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia Basket tahun 2023 bersama Filipina dan Jepang.