Gagal ke Semifinal, Satya Wacana Borong 3 Penghargaan IBL

Pelatih Satya Wacana Salatiga, Efri Meldi dan Firman Dwi Nugroho
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Nurhendra Saputra

VIVA.co.id – Satya Wacana Salatiga memborong tiga penghargaan Indonesian Basketball League (IBL). Firman Dwi Nugroho menjadi bintang setelah merebut penghargaan Most Improved Player (MIP) dan Best Defensive.

Dari hasil voting yang dilakukan oleh 18 media dan IBL, Firman berhasil memperoleh 405 suara untuk menjadi MIP. Diposisi kedua ada M Rizal Falconi dari Garuda Bandung dengan 314 suara, dan Daniel Timothy Wenas 283 berada diperingkat ketiga.

Kemudian pelatih Satya Wacana Salatiga, Efri Meldi, terpilih sebagai Coach of the Year dengan mengumpulkan 364 suara. Wahyu Widayat, pelatih CLS Knight Surabaya, berada diperingkat kedua dengan 337 dan Fictor Gideon Roring dari Garuda Bandung mendapatkan 305 suara.  

"Penghargaan ini bukan menjadi tujuan utama saya. Apa yang saya lakukan adalah untuk tim. Pemainlah yang membuat saya menjadi seperti ini. Ini semua buat pemain," kata Efri Meldi saat ditemui di Britama Arena.

Firman yang memboyong dua penghargaan mengatakan, ia tidak menyangka akan mendapatkan hasil yang sangat positif bagi dirinya pribadi di musim IBL ini. ia menyebutkan, meskipun penghargaan tersebut bukan menjadi target utama bagi dirinya. 

"Saya bersyukur, setelah enam tahun bermain basket akhirnya bisa mendapatkan penghargaan. Bahkan saya tidak hanya mendapatkan satu, tapi dua penghargaan sekaligus," ujar Firman dikesempatan yang sama. 

Sementara itu, Komisioner IBL, Hasan Gozali mengatakan, IBL akan memberikan enam penghargaan untuk musim ini. Gozali menambahkan, tiga penghargaan sudah diborong oleh Satya Wacana, dan masih ada tiga penghargaan lagi. 

"Masih ada Most Valuable Player (MVP), pemain cadangan terbaik (Six Man) dan Rookie of the Year (pemain muda terbaik)," jelas Gozali.

Babak Playoff IBL sendiri sudah mulai memasuki babak semifinal yang akan mulai bergulir 21-24 Mei 2016, yang akan mempertemukan Satria Muda Jakarta dengan CLS Knight Surabaya, lalu Pelita Jaya Jakarta melawan Aspac Jakarta.