Kehilangan Gim 2 Final ABL, CLS Janjikan Kebangkitan di Kandang
- Tim media CLS Knights
VIVA – Sempat merebut game pertama final Asian Basketball League dengan menang 86-67, CLS Knights harus rela melepas game kedua setelah Singapore Slingers bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Bermain di OCBC Arena, Minggu 5 Mei 2019, CLS dibungkam dengan skor 57-77.
Slingers tancap gas dengan unggul 21-9 di akhir kuarter pertama. Dominasi mereka terus berlanjut pada kuarter kedua dan mengakhiri paruh pertama dengan keunggulan 40-30.
Di babak kedua Slinger terus konsisten memimpin pertandingan. Mereka membuktikannya dengan menguasai kembali kuarter ketiga 57-46.
Sadar peluang semakin menipis di kuarter akhir, Brian Rowsom akhirnya menurunkan para pemain lapis keduanya tiga menit sebelum waktu usai. Slingers akhirnya menyudahi perlawanan CLS knights dengan selisih 20 angka.
"Terlepas beberapa keputusan wasit yang merugikan, akurasi lawan lebih bagus dari kami. Kami juga banyak melakukan turnovers. Sementara Slingers di awal langsung memimpin 12 poin. Kita harus memperbaiki defense tim pada game ketiga nanti," kata pelatih CLS, Brian Rowsom, dalam rilis yang diterima VIVA.
Ditambahkan manajer CLS, Christopher Tanuwidjaja, magis GOR Kertajaya bakal membuat motivasi timnya berlipat untuk memenangkan pertandingan. Dia yakin CLS akan berjaya di rumah sendiri.
"Kita balas di Surabaya. Di kuarter awal kita memang main jelek. Tapi tadi banyak sekali bad call dari wasit yang merugikan kami," kata pria yang akrab disapa Itop.
Dua game selanjutnya akan dihelat di markas CLS, GOR Kertajaya, Surabaya. Jika CLS berhasil merebut kemenangan di dua game tersebut, mereka dipastikan jadi juara ABL musim ini.