Cara NSH Jakarta Rayakan Kelolosan ke Semifinal IBL
- Tim media NSH
VIVA – Banyak cara untuk mengucap rasa syukur atas sebuah pencapaian yang berhasil diraih. Seperti yang dilakukan NSH Jakarta jelang laga semifinal Indonesia Basketball League (IBL). NSH bersama Peak Indonesia menggelar syukuran bersama para anak yatim piatu dan anak jalanan binaan panti sosial Bina Remaja Taruna Jaya di daerah Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu 2 Maret 2019.
Hal ini dilakukan oleh tim besutan Wahyu Widayat Jati lantaran mereka baru saja menciptakan sejarah pertama kalinya lolos ke semifinal IBL. Sebagai kuda hitam, NSH mampu mengakhiri musim reguler dengan status pemuncak divisi merah.
“Kami bersyukur dengan pencapaian tim di musim ini. Ini merupakan sejarah yang dibuat oleh NSH Jakarta, tidak hanya langsung lolos ke babak semifinal, tapi pencapaian NSH Jakarta di apresiasi oleh IBL dengan masuknya empat gelar individu nominasi antara lain Coach of The Year (Wahyu Widayat Jati), Most Improved Player (Muhammad Irman), Most Valuable Player (Andre Rorimpandey) dan Dashaun Wiggins untuk kategori pemain asing terbaik," ujar Arlan selaku manager tim NSH Jakarta dalam rilis yang diterima VIVA.
Senada dengan Arlan, Wahyu Widayat Jati juga berpesan kepada skuatnya untuk memberikan yang terbaik dan tidak terbebani menatap duel semifinal melawan Satria Muda Jakarta.
“Puji Tuhan untuk pencapaian musim ini. Saya tekankan kepada semuanya, kalian mampu untuk menciptakan sejarah dan jika Tuhan menggariskan kami juara musim ini ya terjadilah. Tapi jika belum bagi saya mereka adalah juara sejati karena kami di awal hanya kuda hitam. Mulai sekarang NSH bukan tim kecil lagi,” kata Wahyu Widayat Jati.
“Peak Indonesia mengucapkan selamat berjuang untuk NSH Jakarta. Buat kami juara adalah bonus. Namun jika belum kami tetap mengapresiasi dan mendukung NSH Jakarta di musim berikutnya. Sejauh ini kerjasama Peak dengan NSH Jakarta cukup bagus. Kami senang dengan attitude dan kekeluargaan tim NSH Jakarta. Semoga di semifinal nanti tidak ada pemain yang cedera dan para pemain menjunjung tinggi sportivitas,” tambah CEO Peak Indonesia, Hendarto Tjai.